Berita
DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda – Universitas Gadjah Mada (UGM) saat ini tengah mengembangkan vaksin Rotavirus RV3. Vaksin ini memberikan perlindungan lebih awal kepada bayi baru lahir atau new born dan anak kecil dari diare akibat rotavirus.
Dalam perjalanannya, UGM melibatkan Kabupaten Lampung Selatan sebagai lokasi penelitian, khususnya dalam melakukan surveilans Rotavirus Acute Gastroenteritis (RVGE).
Hal itu terungkap saat audiensi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dengan Tim Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang berlangsung di ruang rapat Staf Ahli Bupati Lampung Selatan, Jumat, 19 Juli 2024.
Rombongan FK-KMK UGM yang dipimpin Tim Pusat Kajian Kesehatan Anak Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., serta Dosen Bidang Mikrobiologi Prof. Dr. dr. Hera Nirwati, M.Kes., Sp.MK., diterima Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Ekobang dan Kemasyarakatan, Yanny Munawarty, ST, MM.
Dalam pertemuan itu, Jarir At Thobari mengatakan, bahwa pihaknya sedang meneliti tentang penyebaran penyakit Diare dan Demam Berdarah pada anak serta dampak yang timbul atas penyakit tersebut yang disebabkan oleh Rotavirus Acute Gastroenteritis (RVGE).
“Penelitiannya sedang dilakukan di delapan provinsi, dan yang kami lihat angkanya cukup tinggi di Kabupaten Lampung Selatan. Kami sedang membuat vaksin, jadi untuk itu kami perlu melakukan survei dan mengambil sampel khususnya di RSUD Bob Bazar,” kata Jarir At Thobari.
Jarir At Thobari juga menyampaikan, jika penelitian tersebut didukung oleh Kementerian Kesehatan RI. “Harapannya jika penelitian ini nanti berhasil, maka akan dapat menekan biaya penanganan penyakit diare dan demam berdarah pada anak di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan melalui Staf Ahli Bidang Ekobang dan Kemasyarakatan, menyambut baik kunjungan dan rencana kerja sama yang akan dilakukan oleh UGM.
Yanny Munawarty juga menyampaikan salam hangat dari Bupati Lampung Selatan untuk Universitas Gadjah Mada, karena tidak dapat menerima langsung kunjungan tersebut.
“Kami juga mendukung penelitian ini, dan kami sangat terbuka jika kedepannya akan dilakukan survei atau pengambilan sampel di Kabupaten Lampung Selatan,” kata Yanny Munawarty.
Seperti diketahui, diare pada anak balita masih menjadi persoalan besar dibidang kesehatan. Dilaporkan bahwa diare merupakan penyebab 9,1 persen kematian pada anak balita di seluruh dunia. Di Indonesia, angka kematian akibat diare dilaporkan sebesar 9,8 persen pada kelompok anak di bawah satu tahun dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak. (Sel)
[..]
Dibuat oleh :
SN