Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung paling
selatan pulau Sumatera, dengan luas wilayah 2.109,74 Km2,
terdiriatas 17 kecamatan dengan 256 desa dan 4 kelurahan.
Kabupaten Lampung Selatan merupakan pintu gerbang
masuknya arus lalulintas dari pulau Jawa ke Sumatera dan
sebaliknya. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni me
rupakan tempat transit yang menghubungkan Pulau Jawa
dan Sumatera yang berjarak kurang lebih 30 kilometer dari
Pelabuhan Merak di Provinsi Banten dengan waktu tempuh
kapal kurang lebih 1,5 jam. Posisi Kabupaten Lampung
Selatan juga menjadi strategis karena adanya Bandar Udara
Radin Intan II di Kecamatan Natar.
Dari luas keseluruhan Kabupaten Lampung Selatan
tersebut, 44.271 hektare digunakan sebagai lahan sawah,
sisanya yaitu 156.430 hektare merupakan lahan bukan
sawah. Jenis penggunaan lahan sawah yang terbanyak
adalah tadah hujan dengan satu kali penanaman padi dalam
setahun. Sedangkan jenis penggunaan lahan bukan sawah
yang terbanyak adalah ladang/huma.
Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah tropis,
dengan curah hujan rata-rata 161,7 mm/bulan dan rata-rata
jumlah hari hujan 15 hari/bulan. Temperaturnya berselang
antara 21,30C - 33,00C. Selang kelembaban relatifnya
adalah antara 39,0 persen sampai dengan 100 persen.
Kabupaten Lampung Selatan merupakan daratan
dengan ketinggian dari permukaan laut yang bervariasi. Di
Kalianda sebagai pusat kota, misalnya, mempunyai tinggi 17
meter dari permukaan laut.
Lancarnya arus lalulintas, menyebabkan tingginya tingkat
mobilitas penduduk dan mempengaruhi tingkat pertumbuhan
penduduk serta perkembangan wilayah.