Berita

gambar
Lihat Berita
Berita

Suasana Malam Hari Di Pulau Sebesi, Aktivitas Warga Kembali Normal Pasca Tsunami

PULAU SEBESI, Diskominfo Lamsel – Masyarakat di Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa mulai kembali menjalankan aktivitas seperti biasa pasca tsunami yang melanda pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu. Hal itu terlihat di sejumlah pemukiman warga yang telah kembali ke rumahnya masing-masing. Nampak warga tengah bersantai dan bercengkrama dengan keluarga maupun kerabatnya di beranda rumahnya. Aktivitas juga terlihat saat tim Diskominfo Lamsel menuju Masjid Al Iman yang berada di depan Lapangan Desa Tejang Pulau Sebesi. Puluhan warga nampak bergegas untuk menjalankan shalat Isya berjamaah. Suasana santai juga terlihat di areal Pelabuhan Pulau Sebesi. Sejumlah warga, baik orang tua, maupun muda-mudi tengah menikmati waktu luang dengan memancing atau sekedar nongkrong bersama. [caption id="attachment_7761" align="aligncenter" width="1024"] Sejumlah muda-mudi tengah menghabiskan waktu luang dengan memancing di Pelabuhan Pulau Sebesi.[/caption] Pelabuhan yang dibangun pada tahun 2017 oleh Kementerian Perhubungan itu, masih kokoh berdiri seperti luput dari hempasan gelombang tsunami. Suasana malam yang sebelumnya mencekam, kini hanya menyisakan cerita. Tak ada lagi rasa takut di wajah penduduk Sebesi. Beberapa nelayan juga terlihat sedang menyiapkan perahunya untuk melaut esok hari. Kapal-kapal Motor ukuran sedang sudah berada di Pelabuhan untuk mengangkut hasil bumi serta mengangkut warga menuju Pelabuhan Canti pada pagi harinya. Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa setempat, Junaidi yang ditemui di Kantor Desanya berharap seluruh warga bisa secepatnya kembali ke rumahnya masing-masing. “Mudah-mudahan semua bisa kembali normal seperti semula, karena baru sebagian warga yang kembali dari pengungsian. Biar kita sama-sama gotong royong bersihkan kampung,” kata Junaidi. (kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Tiba Di Pulau Sebesi, Warga Kembali Memulai Aktivitas Seperti Biasa

PULAU SEBESI, Diskominfo Lamsel - Senyum bahagia jelas tampak di wajah para pengungsi, saat mereka kembali menjejakkan kaki di Pulau Sebesi, (Minggu (6/1/2019) sore. Rasa senang dan bahagia tidak bisa ditutupi, saat keluarga dan kerabat yang masih berada di Pulau Sebesi menjemput kedatangan mereka. Yunus beserta istri Siti mengungkapkan rasa Syukur yang mendalam, bisa kembali di derahnya. "kami mengucapkan syukur karena telah kembali dengam selamat tidak kurang suatu apapun,” kata Yunus. Pria yang tinggal di Dusun Regan Lada itu, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto beserta seluruh jajarannya yang telah banyak memberikan bantuan dan perhatian selama berada di posko pengungsian. "Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Pak Nanang yang telah memberi kami tempat di Lapangan Tenis Indoor. Selama disana, kami tidak kurang suatu apapun, bahkan berlebih-lebih,” ujarnya. [caption id="attachment_7754" align="aligncenter" width="1024"] Warga Pulau Sebesi kembali beraktifitas seperti biasa setelah kembali kerumahnya.[/caption] Dari pengamatan, kehidupan di Pulau Sebesi kembali berjalan dengan normal, tampak warga yang baru pulang langsung membersihkan rumah mereka. Seperti Saleh yang dijumpai tim ini di rumahnya. “Bersih-bersih pak, sepuluh hari ditinggal rumahnya,” ujar Saleh warga Dusun Tejang. Terlihat pula disekitar pantai, masyarakat tengah bergotong-royong memindahkan kapal yang terhempas gelombang tsunami hingga kedaratan dan menghantam serta menghancurkan rumah warga. (kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Ketua Tim Penggerak PKK Lamsel, Jenguk Lita dan Madsari Korban Tsunami Lamsel

BANDAR LAMPUNG, Diskominfo Lamsel - Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan (Lamsel) Winarni Nanang Ermanto bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan Lamsel Siti Fatimah Fredy beserta pengurus mengunjungi Lita (11) dan Madsari (55) korban tsunami Selat Sunda yang masih dirawat di RSUD Abdul Muluk, Bandar Lampung, Minggu (6/1/1019) Lita adalah gadis kecil berusia 11 tahun yang tinggal di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa salah satu korban selamat dari gelombang tsunami yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu. Meski selamat, Lita harus dirujuk ke RSUD Abdul Muluk, Bandar Lampung, untuk menjalani operasi Craniotomi (bagian kepala). Sebelumnya Lita juga sempat mendapatkan perawatan selama 2 hari di RSUD Bob Bazar di Kalianda. [caption id="attachment_7748" align="aligncenter" width="1024"] Ketua Tim Penggerak PKK Lamsel, Winarni saat menjenguk Lita di RSUD Abdul Muluk.[/caption] Sementara, Madsari (55) salah satu warga Desa Way Muli juga merupakan korban tsunami yang selamat dan masih di rawat di RSUD Abdul Muluk, Bandar Lampung. Pada saat kejadian, Madsari sudah berusaha untuk menyelamatkan diri saat gelombang tsunami menghempas rumahnya. Namun naas, saat ingin keluar rumah, kakinya tertimpa reruntuhan bangunan. Akibat kejadian itu, kakinya mengalami luka yang sangat serius, sehingga harus diamputasi. Selain itu, ia juga harus rela kehilangan rumah dan harta benda akibat dihempas gelombang tsunami. [caption id="attachment_7749" align="aligncenter" width="1024"] Ketua Tim Penggerak PKK Lamsel, Winarni saat menjenguk Madsari di RSUD Abdul Muluk.[/caption] Pada kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Lamsel Winarni Nanang Ermanto, memberikan semangat kepada keluarga korban baik Lita maupun Madsari. Selain melihat keadaan dan perkembangan kesehatan korban, Winarni beserta rombongan juga memberikan bantuan berupa tali asih dan perlengkapan lainnya seperti pakaian, selimut, dan makanan. “Ibu beserta keluarga yang sabar ya, musibah ini ujian dari Allah. Semoga dari ujian ini, Allah memberikan yang terbaik bagi keluarga. Dan semoga Lita segera diberikan kesembuhan dan bisa kembali lagi ke sekolah," ujar Winanrni Winarni juga akan selalu mendoakan agar semua korban segera di berikan kesehatan dan bisa kembali lagi berkumpul bersama dengan keluarga. “Kita berdoa bersama-sama agar Allah SWT, memberikan yang terbaik bagi kita semua warga masyarakat Lampung Selatan,” kata Winarni. (ant/kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Keputusan Bupati Lampung Selatan Tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami

Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor : B/30/VI.02/HK/2019 Tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami Di Kabupaten Lampung Selatan   Penetapan Perpanjangan Kedua Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami dalam Diktum kesatu berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 6 Januari 2019 sampai dengan tanggal 19 Januari 2019. Selengkapnya download : Keputusan Bupati Lampung Selatan Tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami [..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Sumringah Pengungsi Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku Kembali Ke Rumah

SEBESI, Diskominfo Lamsel – Hari ini, Minggu (6/1/2019), Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) memulangkan 179 pengungsi asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku kembali ke rumahnya masing-masing. Hal itu sesuai dengan keinginan masyarakat yang terus meminta Pemkab setempat untuk mengembalikan mereka ke kediamannya masing-masing. Selain itu, saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah menurun. Sehingga, kemungkinan kondisi di sekitar wilayah terdampak tsunami sudah aman. Pengungsi bertolak dari Lapangan Tenis Indoor dan SDN 1 Way Urang ke Pelabuhan Canti, Kecamatan Rajabasa, menggunakan kendaraan yang disediakan oleh Pemkab Lamsel dan Kodim 0421 Lamsel. [caption id="attachment_7735" align="aligncenter" width="1024"] Pemkab Lamsel menyediakan 6 Kapal Motor untuk pengungsi yang akan kembali ke rumahnya.[/caption] Sesampainya di Pelabuhan Canti, ratusan pengungsi diangkut menggunakan 6 Kapal Motor yang disiapkan Pemkab Lampung Selatan untuk memfasilitasi para pengungsi yang hendak kembali ke Pulau Sabesi maupun Sebuku. "Hari ini kita siapkan 6 Kapal Motor untuk mengangkut saudara-saudara kita yang mengungsi di dari Lapangan Tenis Indoor maupun SDN 1 Way Urang. Semua yang kita fasilitasi untuk kembali ke Pulau Sebesi dan Sebuku ada 179 jiwa," ujar Kepala BPBD Lamsel I Ketut Sukerte. Sementara itu, berdasarkan pantauan tim ini, ratusan pengungsi yang terdiri dari anak-anak, wanita/pria dewasa, dan orang tua, yang diangkut menggunakan kapal Setia Jaya terlihat ceria dan sumringah menatap hamparan laut yang mereka lewati menuju Pulau Sabesi. Angan-angan mereka untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala mampu menyingkirkan rasa takut akan gelombamg tsunami akibat longsoran Gunung Anak Krakatau pada Sabtu, 22 Desember 2018 yang lalu. [caption id="attachment_7736" align="aligncenter" width="1024"] Keceriaan pengungsi yang berada di Kapal Motor Putri Salju, bisa kembali kerumah.[/caption] Yessi warga Dusun Gan Lada Pulau Sebesi ketika diwawancarai tim ini di Kapal Motor Putri Salju mengaku senang bisa kembali ke rumahnya. "Saya sama anak pulang duluan bapaknya nyusul karena bawa barang. Rasanya ya senang, bisa pulang beres-beres rumah yang sudah lama ditinggal,” katanya. Sementara, Dahlia juga mengaku tidak ragu untuk kembali ke rumah. "Rumah saya jauh dari pantai, kalau ada apa-apa saya bisa lari keatas (bukit),” ujar warga Dusun Tejang, Pulau Sebesi ini. Sedangkan, Sartani warga Dusun Segenom mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah setempat, terutama kepada Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto yang telah memberikan perhatian kepada pengungsi. Dia mengungkapkan, semua kebutuhan selama berada di pengungsian terpenuhi dan lebih dari cukup. "Mulai kami berangkat mengungsi dibantu, makan, minum, tempat tidur, disediakan. Ada juga aparat yang menghibur anak-anak disediakan Pemda, pokonya selama ditempat pengungsian kami cukup enggak kekurangan,” ujarnya. "Pak Nanang udah kayak minum obat, dia ngontrol kami di Lapangan Tenis Indoor sehari itu bisa 3 sampai 4 kali. Kami diperhatikan betul dari MCK, kebersihannya juga tiap hari ada petugas yang nyapu, sampai kamar khusus buat suami istri juga ada,” ucap Sartani menambahkan. (kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Situasi Berangsur Membaik, 135 Pengungsi Pulau Sebesi Di Lapangan Tenis Indoor Dipulangkan

KALIANDA, Diskominfo Lamsel – Sebanyak 135 jiwa pengungsi asal Pulau Sebesi yang berada di posko Lapangan Tenis Indoor Kalianda bersiap dipulangkan. Pemulangan pengungsi yang sudah bertahan selama 2 pekan itu melalui Pelabuhan Canti dengan mengunakan 5 buah kapal, Minggu pagi (6/1/2019). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan I Ketut Sukerte mengatakan, rombongan pengungsi dari Lapangan Tenis Indoor dibawa menggunakan 6 kendaraan yakni, 2 mobil truk dari Kodim, 1 truk Pol PP, 1 bus Dinas Perhubungan, dan 2 bus Pemda. [caption id="attachment_7728" align="aligncenter" width="1024"] Ratusan pengungsi Pulau Sebesi mulai dipulangkan menggunakan kendaraan milik Kodim 0421/LS.[/caption] Ketut meminta kepada seluruh pengungsi memperhatikan keluarganya masing-masing dan selalu mengikuti petunjuk dan arahan dari petugas selama diperjalanan. “Tolong hati-hati, dan sesampainya di Pulau Sebesi, tetap waspada. Jika ada tsunami, jangan panik, segera menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi,” ujar Ketut. Ketut juga meminta masyarakat tidak menyebarkan berita bohong (hoax) dalam situasi seperti ini. Seperti teriak-teriak ada tsunami, sekalipun itu hanya bercanda. “Itu tidak boleh, jelas akan menimbulkan kepanikan. Semoga semua kembali ke kampung halamnnya dengan selamat. Kami Pemkab Lampung Selatan pasti akan berbuat semaksimal mungkin untuk membantu suadara-saudara sekalian,” kata Ketut. [caption id="attachment_7729" align="aligncenter" width="1024"] Kepala BPBD Lampung Selatan I Ketut Sukerte saat memberikan arahan kepada pengungsi yang akan dipulangkan.[/caption] Salah seorang pengungsi, Burhanudin merasa berterima kasih kepada Pemkab Lampung Selatan yang telah begitu luar biasa perhatian dalam menangani pengungsi. “Kami benar-benar diperhatikan, apalagi dari segi makanan, tidak ada kekurangan," ujar Burhanudin yang ikut rombongan bersama istri dan 2 orang anaknya. Sementara itu, dari pantauan di lapangan, 44 orang pengungsi dari Pulau Sebuku yang berada SD Negeri 1 Way Urang, juga ikut dipulangkan ke Pulau Sebuku. Pemulangan pengungsi ke rumah masing-masing harus segera dilakukan lantaran sekolah yang dijadikan tempat pengungsian akan segera digunakan kembali untuk aktivitas belajar mengajar yang akan dimulai 7 Januari 2019. Selain itu, saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah menurun. Sehingga, kemungkinan kondisi di sekitar wilayah terdampak tsunami sudah aman. (kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

GOR Way Handak Jadi Tempat Nongkrong Instagramable Di Kalianda

KALIANDA, Diskominfo Lamsel - Sebagai ibukota Kabupaten Lampung Selatan, Kota Kalianda menyimpan banyak tempat nongkrong seru dan juga instagramable. Buat sobat yang tengah mencari tempat yang asik untuk dijadikan sebagai tempat nongkrong bersama para sahabat, areal GOR Way Handak (GWH) bisa jadi tempat nongkrong seru di Kalianda. Berlokasi di pinggir Jalan Trans Sumatera, tempat nongkrong di Kalianda satu ini merupakan salah satu pilihan tepat untuk menghabiskan quality time bersama sahabat maupun keluarga. Selain menyediakan spot-spot untuk selfie, di areal ini juga sudah disediakan area bermain untuk anak-anak. [caption id="attachment_7721" align="aligncenter" width="1024"] GOR Way Handak menjadi salah satu tempat nongkrong baru bagi masyarakat.[/caption] Rina, salah seorang pengunjung mengungkapkan baru kali pertama berkunjung ke GWH. Dia mengaku senang dengan ramainya GWH sekarang. "Pertama saya lihat di medsos teman yang sedang selfie. Saya senang disini (GWH) sekarang sudah ramai, bisa jadi tempat hiburan untuk anak-anak. Semoga kedepan Kalianda semakin maju," ujar warga yang berdomisili disekitar Pasar Inpres Kalianda ini. [caption id="attachment_7720" align="aligncenter" width="1024"] Areal GOR Way Handak, Sabtu (5/1/2019) mulai ramai dikunjungi masyarakat.[/caption] Senada dikatakan Rina, salah satu warga yang tinggal di Kelurahan Way Lubuk, Sofie berharap keberadaan GWH dapat menjadi icon baru di Kota Kalianda. Sebab menurutnya, tempat hiburan, khususnya untuk anak-anak sangat kurang. "Saya bawa anak-anak mumpung malam libur, disini ramai banyak mainan juga, ada spot selfie, kursi tempat santainya juga disediakan," tutur Sofie. Dengan suasana outdoor yang sangat nyaman, di GWH juga sudah disediakan area panggung hiburan, yang bisa digunakan untuk live musik setiap malam akhir pekannya dan juga berbagai acara seru lainnya seperti nonton bareng. (us/kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Besuk Lita, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Salurkan Bantuan Plt. Bupati Lamsel

KALIANDA, Diskominfo Lamsel - Musibah tsunami yang melanda perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam, menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Lampung Selatan (Lamsel). Gelombang besar yang menurut BMKG disebabkan longsoran Gunung Anak Krakatau itu merenggut ratusan korban jiwa, ratusan orang luka-luka dan 7 orang lainnya dinyatakan hilang. Tsunami ini juga menyebabkan ratusan bangunan mengalami kerusakan dan sejumlah akses jalan sempat lumpuh total. Tak sedikit orang yang terombang-ambing di lautan hingga berkali-kali di hempas gelombang. Wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak tsunami. Banyak korban jiwa yang dievakuasi dari kawasan ini dan tak sedikit dari mereka yang juga selamat dari terpaan gelombang besar. Di antara orang-orang yang berhasil selamat dari tsunami tak terprediksi ini, salah satunya adalah Lita, gadis kecil berusia 11 tahun yang tinggal di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa. Meski selamat, Lita harus dirujuk ke RSUD Abdul Muluk, Bandar Lampung, sebelumnya Lita juga sempat mendapatkan perawatan selama 2 hari di RSUD Bob Bazar di Kalianda, Lamsel. [caption id="attachment_7713" align="aligncenter" width="1024"] Kepala Dinas Kesehatan Lamsel, Jimmy Hutapea menjenguk Lita pasca menjalani operasi Craniotomi.[/caption] Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lamsel, dr. Jimmy B. Hutapea, MARS, Lita dibawa ke RSUD Abdul Muluk pada tanggal 25 Desember 2018. Dan pada tanggal 2 Januari 2019, Lita menjalani operasi Craniotomi (bagian kepala). “Kemarin (Rabu, 2/1/2019) Lita sudah dioperasi. Dan saat ini kondisinya sudah sadar dan keadaan umum baik,” ujar Jimmy disela-sela menjenguk Lita di ruang Alamanda Lantai 4 RSUD Abdul Muluk, Jumat (4/1/2019). Kedatangan Jimmy yang mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamsel Nanang Ermanto, juga sebagai bentuk dan kepedulian dan perhatian Pemkab Lamsel kepada korban tsunami Selat Sunda. “Selain pakaian, kita juga sampaikan tali asih dari Plt. Bupati dan Dinas Kesehatan sebesar Rp3 juta,” kata Jimmy. [caption id="attachment_7714" align="aligncenter" width="1024"] Kabid PAUD Dinas Pendidikan Lamsel, Dicky Yuriki menyalurkan bantuan untuk Lita.[/caption] Sementara, Dinas Pendidikan Lamsel, juga menyampaikan simpatinya kepada Lita. Melalui Kepala Bidang PAUD, Dicky Yuriki, Dinas Pendidikan Lamsel menyerahkan sejumlah bantuan. Bantuan yang diberikan berupa, boneka, pakaian, kasur, sarung, susu, makanan, mie seduh, dan air mineral. “Ini sebagai bentuk kepedulian dan simpati jajaran Pemkab Lamsel,” kata Dicky mewakili Kepala Dinas Pendidikan Thomas Amrico. Sebelumnya, berita Lita sempat viral di media sosial. Kondisi Lita terbaring tak berdaya dirawat di RSUD Abdul Muluk, Bandar Lampung. Akibat hempasan gelombang tsunami beberapa hari lalu, Lita dan orang tuanya pun harus rela kehilangan tempat tinggalnya. (az/kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Terkait Relokasi, Nanang : Warga Yang Ingin Bertahan Di Desanya Tetap Dibantu

KALIANDA, Diskominfo Lamsel – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto didampingi Sekretaris Daerah Fredy SM, mengunjungi warga Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa yang berada di posko pengungsian, Jumat (4/1/2019). Di posko itu, Nanang berdiskusi dan menampung keluhan dan harapan warganya. Salah satunya terkait usulan dari pemerintah untuk merelokasi para korban tsunami yang tak memiliki rumah lagi. Seperti Muksin, salah seorang pengungsi ini mengungkapkan, banyak hal yang harus dipertaruhkan jika dirinya harus pindah dari Desa Way Muli. Mengingat katanya, banyak penduduk desa itu yang mencari nafkah sebagai nelayan. "Itinya, kami ingin tetap bertahan disini (Way Muli). Mohon diberikan tempat dimana (masih desa Way Muli), yang penting kami aman dari tsunami," tutur Muksin dihadapan Plt. Bupati Lamsel. [caption id="attachment_7706" align="aligncenter" width="1024"] Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto berdiskusi dan menyerap aspirasi warga di Desa Way Muli.[/caption] Menanggapi hal itu, Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto merespon dengan baik keinginan warganya. Nanang mengatakan, pemerintah siap memfasilitasi dan membantu warga Desa Way Muli yang ingin tetap bertahan. Sebelumnya, pemerintah sudah menyiapkan tanah seluas 6 hektare di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, kemudian akan membelikan tanah di Desa Way Muli, namun dengan standar keamanan yang telah ditentukan. "Nanti kita carikan dulu lahan yang cocok yang tidak longsor. Saat ini kami bangun dulu hunian sementara, setelah itu baru hunian tetap. Tapi hunian berdasarkan perda nomor 15 tahun 2015, mengatakan bahwa daerah kita ini rawan longsor dan sunami, jadi kita tidak gegabah," ujar Nanang. Lebih lanjut Nanang mengatakan, niat pemerintah untuk merelokasi para korban tsunami bukan tanpa alasan. Selain Kecamatan Rajabasa masuk kedalam kawasan rawan longsor, juga untuk meminimalisir korban jiwa apabila terjadi bencana. "Kita berbicara membangun hari ini untuk 5 atau 10 tahun kedepan, kalau terjadi lagi longsor atau bencana, sama saja kita melakukan kesalahan kedua kalinya. Jika mereka (warga) ingin tetap disini kita bantu, tapi kalau memang mau di Kalianda pemerintah siap memfasilitasi," kata Nanang. (*net/kmf)[..]

Dibuat oleh : MA
gambar
Lihat Berita
Berita

Desa Way Muli Rawan Longsor, Pemkab Lamsel Usulkan Desa Kedaton Untuk Hunian Tetap Korban Tsunami

KALIANDA, Diskominfo Lamsel – (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel) bersama Stakeholder terkait menggelar rapat koordinasi (Rakor) calon lokasi hunian tetap korban bencana tsunami Selat Sunda di Lamsel, Kamis (3/1/2019). Rapat itu, menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden RI Joko Widodo, pada tanggal 2 Januari, ke sejumlah lokasi terdampak tsunami di Lamsel. Rapat yang digelar di Rumah Dinas Bupati Lamsel, dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamsel Nanang Ermanto, Sekretaris Daerah Lamsel Fredy SM, Kepala BBWS Mesuji Sekampung selaku Kepala Satgas Bencana Tsunami Provinsi Lampung, Direktur Rumah Khusus Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, dan BNPB Pusat. Dari hasil rapat itu, Pemkab Lamsel mengusulkan lokasi hunian tetap di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda. Rencannya, di lahan seluas 6 hektare milik Pemkab Lamsel itu, akan dibangun rumah-rumah warga yang terdampak tsunami Selat Sunda. [caption id="attachment_7689" align="aligncenter" width="1024"] Plt. Bupati Lamsel saat memimpin rapat koordinasi calon lokasi hunian tetap bagi korban tsunami.[/caption] Plt. Bupati Lamsel, Nanang Ermanto mengatakan, pemindahan lokasi hunian tetap itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan hasil survei tim di lapangan, lokasi hunian tetap yang sebelumnya diusulkan di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, kondisinya cukup curam dengan perbedaan ketinggian sebesar 24 meter. Selain itu, setelah memperhatikan kondisi lahan tersebut diperlukan pematangan lahan (land clearing) dengan cost yang cukup tinggi. “Kalau dibangun ditempat yang sama, itu sama saja kita merencanakan pembunuhan. Makanya kita cari lokasi yang aman, karena bencana ini tidak bisa kita duga,” ujar Nanang dalam Rakor tersebut. Lebih lanjut Nanang mengatakan, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan tahun 2011-2031 pasal 29 ayat 4 tentang Kawasan Rawan Bencana, Kecamatan Rajabasa masuk kedalam Kawasan Rawan Longsor. “Saya minta Pak Camat dan Kepala Desa, ini (Perda, red) disosialisasikan ke masyarakat yang terkena dampak tsunami. Kasih penjelasan, jangan sampai terjadi permasalahan. Nanti Bappeda juga pasang baner-baner sosialisasi,” imbuh Nanang. Dari pantauan, nampak hadir juga Kepala Dinas PU Lamsel, Kepala Bappeda Lamsel, Kepala Dinas Perkim Lamsel, Kepala BPBD Lamsel, Koordinator Satker Cipta Karya Provinsi Lampung, Kepala Satker SNVT Perumahan Provinsi Lampung, Kepala Satker PBL Provinsi Lampung, Camat Rajabasa, serta Kepala Desa Way Muli. (az)[..]

Dibuat oleh : MA