Berita

gambar
Lihat Berita
Berita

Gandeng Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Pemkab Lampung Selatan Gelar Sosialisasi Implementasi Kelas Ibu Hamil

DISKOMINFO LAMSEL, Tanjung Sari – Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menggelar acara sosialisasi Implementasi Aplikasi Kelas Ibu Hamil (KIH), di Aula PKM Tanjung Sari, Senin (19/8/24). Acara sosialisasi itu dihadiri perwakilan Camat Tanjung Sari, Yusfintina, S.Sos, Kepala UPT Puskesmas Tanjung Sari, Wido Gamani, S.Gz, dan Ketua Pengabmas, Dr. Sudarmi, S.Tr.Keb. Menyampaikan sambutan Camat Tanjung Sari, Yusfintina menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim PKM Tanjung Sari, serta Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang yang telah menginisiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. Dirinya berharap, melalui kegiatan tersebut dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan ibu hamil yang ada di wilayah Kecamatan Tanjung Sari. “Terima kasih kepada Tim PKM Tanjung Sari dan Dosen Poltekkes yang telah berperan langsung menerapkan bidang keilmuannya dengan melibatkan peran aktif masyarakat dalam menangani permasalahan kesehatan ibu hamil,” ujar Yusfintina mewakili Camat Tanjung Sari, Yudistira. Sementara, Ketua Pengabmas, Sudarmi mengatakan, komplikasi kehamilan dan persalinan penyebab kematian pada ibu dan bayi dapat ditangani dengan baik jika diketahui sejak dini. Menurutnya, upaya untuk mencegah komplikasi diantaranya dengan penguatan pengetahuan ibu melalui Kelas Ibu Hamil. “Aplikasi Kelas Ibu Hamil berbasis android ini merupakan media pembelajaran menggunakan audio visual berisi edukasi tentang kehamilan, persalinan, nifas dan risiko tinggi pada kehamilan dan persalinan,” kata Sudarmi. Lebih lanjut dia menyampaikan, melalui aplikasi itu ibu hamil lebih mudah mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan kehamilannya apakah tergolong berisiko tinggi dalam kehamilannya. “Untuk model aplikasi ini sendiri merupakan hasil dari penelitian saya sendiri dan dibantu anggota saya Dewi Purwaningsih dan Nurchairina dari Jurusan Kebidanan,” ungkap Sudarmi. Dikesempatan sama, Dewi Purwaningsih, S.Sit, menyampaikan, bahwa untuk mengefektifkan Kelas Ibu Hamil diperlukan strategi dengan mengkombinasikan model Kelas Ibu Hamil dengan konsep Interprofesional Educatif Calaboration Practice (IPE-CP). “Pengembangan model Kelas Ibu Hamil yaitu mengkalaborasikan konsep pengajaran pada orang dewasa dengan menerapkan konsep interprofessional educatif calaboration,” katanya. Dewi Purwaningsih menambahkan, diera digital pelaksanaan model aplikasi Kelas Ibu Hamil berbasis android sangatlah efektif menjadi solusi bagi ibu hamil memperoleh informasi tentang pencegahan komplikasi dalam kehamilannya. “Karena ini merupakan alternatif dari pelaksanaan Kelas Ibu Hamil yang dilaksanakan secara klasikal,” kata Dewi Purwaningsih. Sementara itu, Kepala UPT PKM Tanjung Sari, Wido Gamani mengungkapkan berbagai permasalahan kesehatan ibu hamil yang ada di wilayah kerja PKM Tanjung Sari, diantaranya, anemia dan hypertensi. Dia berharap, dengan meningkatnya pengetahuan dan terdeteksinya ibu hamil yang tergolong berisiko tinggi, kesadaran ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu selama kehamilan semakin meningkat, sehingga komplikasi kehamilan dan persalinan pada ibu hamil tidak terjadi. “Oleh sebab itu bentuk pengabdian masyarakat dengan mengimplementasikan model aplikasi Kelas Ibu Hamil ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan kesehatan pada ibu hamil,” ujarnya. (*) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan Hasil Pemilu 2024 Resmi Dilantik

DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda- Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2024 resmi melaksanakan sumpah/janji masa jabatan tahun 2024—2029. Pengambilan sumpah/janji anggota DPRD ini dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Lampung Selatan, Arizal Anwar, S.H.,M.H, di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin (19/8/2024). Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto dan wakil, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin, Kepala Bagian (Kabag) Kerjasama Pejabat Negara dan Legislatif Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (Otda) Provinsi Lampung, Koharudin, sejumlah pejabat dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Lampung Selatan, serta keluarga para anggota DPRD terpilih. Dalam kesempatan itu, Bupati Nanang Ermanto dalam sambutannya, membacakan pesan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang mengingatkan para anggota DPRD untuk selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya sinergitas antara DPRD dan pemerintah daerah untuk memecahkan berbagai persoalan kerakyatan di tingkat lokal dan mendukung agenda prioritas nasional, terutama menjelang pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024. “Semoga, seluruh anggota DPRD terpilih, senantiasa memaksimalkan peran dalam mengawal pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, baik dalam hal pengawasan masa persiapan tahapan, hingga Pelantikan Kepala Daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024,” ujar Nanang Ermanto. Lebih lanjut, orang nomor satu di Lampung Selatan itu memberikan ucapan terima kasih kepada anggota DPRD yang masa jabatannya telah usai, atas keberhasilan dalam kolaborasi dan sinergi yang dibangun antara anggota legislatif, Forkopimda, serta pemerintah daerah, guna membangun Lampung Selatan yang lebih maju. Tidak hanya itu, Nanang juga mengucapkan selamat kepada para legislatif terpilih yang sebentar lagi akan turut serta dalam menyongsong kemajuan di Lampung Selatan. "Selamat bekerja kepada anggota DPRD Lampung Selatan yang baru. Pemerintah berharap, dengan amanah dan beban berat yang saudara pikul, saudara-saudara sekalian dapat bertanggung jawab sebaik mungkin," imbuhnya. Di samping itu, Pimpinan DPRD Kabupaten Lampung Selatan sementara, Erma Yusneli, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada para legislatif sebagai perwakilan rakyat. Menurutnya, tantang ke depannya jelas tidak mudah. Oleh karena itu, kolaborasi dan dukungan yang baik antara pemerintah kabupaten, Forkopimda, dan elemen masyarakat, diperlukan dalam menjalankan tugas dan fungsi DPRD. "Mohon doa restu dan kerja samanya, mengingat tugas dan tanggung jawab sudah menunggu," ucap Erma. (Abd) [..]

Dibuat oleh : R
gambar
Lihat Berita
Berita

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau Jadi Pendorong Deflasi pada Bulan Agustus 2024

DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami penurunan pada minggu ke-3 bulan Agustus 2024. Penurunan IPH ini mendorong terjadinya deflasi yang menjadi sinyal positif, bagi stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah situasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri secara virtual. Rakor yang dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir in, diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung Selatan, melalui aplikasi Zoom Meeting dari Ruang Kabag Perekonomian, Setdakab setempat, Senin (19/8/2024). Pudji Ismartini menyampaikan, berdasarkan history year of year pada bulan Agustus 2020—2024, selalu terjadi deflasi. Terkecuali pada Agustus 2021 yang mengalami inflasi, yang merupakan dampak dari Covid-19. "Deflasi terdalam terjadi di Agustus 2022 yaitu sebesar 0,21 persen. Kelompok pengeluran yang dominan memberikan andil pada deflasi Agustus adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau," ujarnya. Beberapa komoditas yang mengalami deflasi pada bulan Agustus 2024 antara lain, bawang merah, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit. Penurunan inflasi pada komoditas bawang merah terjadi sejak Mei 2024. Kemudian, komoditas daging ayam ras sejak April 2024 dan cabai merah menyusul alami deflasi di bulan Juni 2024. Meski menjadi kelompok pendorong utama pada deflasi Agustus 2024, beberapa komoditas lainnya seperti cabai rawit, beras, kopi bubuk kentang sigaret kretek mesin, dan sigaret kretek tangan, justru menjadi penyumbang inflasi. "Meskipun kelompok makanan, minuman dan tembakau ini mendorong deflasi pada Agustus, masih terdapat beberapa komoditas lain yang menjadi penyumbang andil inflasi," ungkap Pudji Ismartini. (ptm) [..]

Dibuat oleh : R
gambar
Lihat Berita
Berita

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pimpin Apel Mingguan Pemkab Lampung Selatan

DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda- Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Inji Indriati, memimpin apel mingguan di Lapangan Korpri, Kalianda, Senin (19/8/2024). Apel minggu ke tiga di bulan Agustus tersebut diikuti para pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, pejabat pengawas, serta pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan. Menyampaikan sambutan Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, Inji Indriati mengapresiasi kinerja seluruh ASN yang telah menunjukkan kedisiplinan tinggi, terutama dengan telah diterapkannya presensi online. "Sistem ini membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kita. Saya berharap kedisiplinan ini dapat terus dijaga, dan ditingkatkan, "harapnya. Inji Indriati juga mengingatkan, dalam rangka menyambut HUT ke-68 Kabupaten Lampung Selatan, pemerintah daerah akan menggelar Lampung Selatan Expo 2024, yang berlangsung dari Tanggal 21 hingga 31 Agustus 2024 mendatang. "Untuk itu, saya minta kepada Dinas terkait untuk segera menyebarkan kabar terkait Lampung Selatan Expo ini kepada seluruh masyarakat Lampung Selatan. Sebarkan melalui media-media informasi seperti media cetak dan media sosial, "pintanya. Dalam gelaran acara tersebut, akan diramaikan oleh konser kerakyatan yang menghadirkan artis ibu kota, seperti Pia Utopia, Mr. Jono-Joni, dan Salsa Bintan serta berbagai pameran pembangunan yang pastinya sangat menarik. Inji juga berharap, semangat kebersamaan ini dapat terus terjaga, dan jajaran terkait dapat berkontribusi lebih banyak lagi untuk kemajuan Lampung Selatan. "Mari kita terus bekerja sama, saling mendukung, dan berinovasi demi mewujudkan daerah kita yang lebih baik, " pungkasnya. (lmhr) [..]

Dibuat oleh : R
gambar
Lihat Berita
Berita

GRAB TB (Gerakan Berantas Tuberculosis)

1. INISIATOR TITO GOZALI MUKTI – ASN pada UPTD PUSKESMAS SUKADAMAI 2. BENTUK INOVASI Inovasi Pelayanan Publik 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Upaya pengendalian Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak sebelum kemerdekaan. Perjalanan waktu membuktikan bahwa upaya pengendalian TB telah memberikan hasil yang bermakna sampai dengan saat ini, namun perlu diwaspadai karena masih ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi salah satunya masih banyaknya kasus TB yang “hilang” atau tidak terlaporkan ke program. Hal inilah yang menjadi masalah utama dalam penangan TB di Puskesmas Rawat Inap Sukadamai, di perkirakan hanya 1/3 dari masyarakat dengan gejala TB yang secara sukarela mau memeriksakan diri ke puskesmas, selebihnya tidak terlaporkan. Ditahun 2021 hanya ada 95 pasien yang melakukan pemeriksaan dahak, dan 15 orang dinyatakan TB BTA positif. Pemeriksaan ini masih jauh dari kata cukup, karena dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh dinas kesehatan lampung selatan diperkirakan ada sekitar 97 orang yang diduga terdiagnosis TB positif. Fenomena ini tentunya akan menjadi masalah yang berdampak besar untuk kesehatan masyarakat, karena dengan tidak terlaporkannya orang yang terduga TB dapat menyebabkan perluasaan dan penularan bakteri TB dimasyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sukadamai. Tentunya hal ini tidak kita inginkan, oleh karena itu Puskesmas Rawat Inap Sukadamai mencanangkan suatu gerakan Program Inovasi “GRAB TB” (Gerakan Berantas Tuberkulosis), yaitu suatu gerakan penjaringan, pelaporan, pemeriksaan dan pengobatan TB yang melibatkan peran aktif seluruh masyarakat. Dalam Gerakan Berantas penyakit TB paru di Puskesmas Rawat Inap Sukadamai, Langkah-langkah yang dilakukan sebagai acuan pemegang program, yaitu: Penjaringan pasien Pelaporan terduga TB Pelaksanaan “jemput bola TB” Pencatatan terduga TB Pengiriman sample dahak TB Pengobatan TB Survey Kontak TB 4. TUJUAN INOVASI Tujuan dari diterapkannya inovasi ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC dengan cara memutus rantai penularan sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat.  5. MANFAAT INOVASI Manfaat dari adanya inovasi GRAB TB ini adalah mencegah kerusakan sampel dahak sampai ke tempat pemeriksaan dahak, mempermudah akses masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dahak sehingga hasil yg diharapkan dari inovasi ini adanya peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan pemeriksaan dahak di wilayah kerja Pusksmas Rawat Inap Sukadamai. 6. HASIL INOVASI Berdasarkan data penjaringan pada aplikasi Sistem Informasi Tuberculosis (SITB) tercatat dari tahun 2022 - 2023 sebanyak 688 pasien yang terjaring. Dampak dari inovasi Gerakan Berantas Tuberculosis (GRAB TB) ke masyarakat adalah masyarakat menjadi mau melakukan pemeriksaaan TB dan menjadi terbuka untuk melakukan pengecekan awal (skrining) penyakit TB.  Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: GRAB TB (Gerakan Berantas Tuberculosis) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

PIGOLDA (PUSAT INFORMASI GOLONGAN DARAH)

1. INISIATOR TITO GOZALI MUKTI – ASN pada UPTD PUSKESMAS SUKADAMAI 2. BENTUK INOVASI Inovasi Pelayanan Publik 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN UPTD Puskesmas Branti Raya Kabupaten Lampung Selatan menginisiasi inovasi Pusat Informasi Golongan darah (PIGOLDA), dan sudah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor : B/184/V.02/HK/2022 tanggal 17 januari 2022 tentang Penentapan Inovasi dan Pelaksanaan Inovasi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. SK Bupati Penetapan Inovasi ini merupakan regulasi turunan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 17 dan Pasal 23 Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 4.1 Tahun 2020 tentang Inovasi daerah. Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya perempuan yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan dan kelahiran. Pada tahun 2021 Kasus angka kematian ibu di Kabupaten lampung Selatan sebanyak 11 kasus kematian yang salah satu penyebabnya dikarenakan perdarahan dalam proses kelahiran serta kesulitan dalam mendapatkan persediaan darah. Sehingga diperlukan upaya-upaya untuk menurunkan angka kematian ibu ini. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Branti Raya Kabupaten Lampung Selatan yaitu dengan inovasi Pusat Informasi Golongan Darah (PIGOLDA) yang dalam pelaksanaan kegiatannya dengan pengumpulan data informasi golongan darah dari masyarakat di setiap desa dalam wilayah kerja Puskesmas Branti Raya. Kegiatan Inovasi ini direncanakan pelaksanaannya bekerjasama dengan PMI Kabupaten Lampung selatan.  Kegiatan ini sejalan dengan salah satu target program pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengenai penurunan angka kematian ibu (AKI) per 100.000 lahir hidup dan menurunkan angka kematian bayi 0-<1 tahun (AKB) per 1000 kelahiran hidup. dengan adanya inovasi ini diharapkan masyarakat/ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Branti Raya kelak jika membutuhkan tranfusi darah bida mendapatkan informasi pendonor dengan mudah.  Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan dengan cara berkerjasama dengan PMI daerah Kabupaten Lampung Selatan, serta pengumpulan data perihal informasi golongan darah pendonor akan disimpan oleh petugas penanggungjawab inovasi ini. Dalam kegiatan ini petugas Puskesmas diharapkan dapat menghimpun masyarakat untuk berpartisipasi serta diharapkan kesadaran masyarakat sendiri secara sukarela dapat berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan pendonoran darah. Kegiatan ini juga rencananya akan dilaksanakan 2-4 kali dalam satu tahun.  4. TUJUAN INOVASI Tujuan inovasi daerah ini adalah untuk mencegah kematian ibu dan bayi serta mempermudahkan masyarakat mendapatkan informasi golongan darah sesuai kebutuhannya. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat inovasi PIGOLDA ini antara lain: Memudahkan masyarakat mendapatkan informasi tentang golongan darah dan pendonor darah saat diperlukan. Masyarakat mendapatkan pelayanan pemeriksaan golongan darah. Meningkatnya kerjasama antara Puskesmas, desa dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan khususnya sector kesehatan secara luas 6. HASIL INOVASI Hasil Inovasi PIGOLDA ini antara lain: Terbentuknya secretariat PIGOLDA di setiap desa wilayah kerja PKM Branti Raya. Meningkatnya pelayanan publik pemerintah daerah khususnya di sector pelayanan kesehatan. Meningkatnya kerjasama antara pemerintah daerah sampai desa dengan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan khususnya sector kesehatan secara luas. Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: PIGOLDA (PUSAT INFORMASI GOLONGAN DARAH) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

SENAM KELANTING (Senang Tanam Kelor Cegah Stunting)

1. INISIATOR Puskesmas Rawat Inap Bakauheni 2. BENTUK INOVASI Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Kejadian stunting pada anak merupakan suatu proses kumulatif menurut beberapa penelitian, yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan. Proses terjadinya stunting pada anak dan peluang peningkatan stunting terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan stunting pada anak. Faktor penyebab stunting ini dapat disebabkan oleh faktor langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung dari kejadian stunting adalah asupan gizi dan adanya penyakit infeksi sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah pola asuh, pelayanan kesehatan, ketersediaan pangan, faktor budaya, ekonomi dan masih banyak lagi faktor lainnya (UNICEF, 2008; Bappenas, 2013). Prevalansi Stunting di indonesia tahun 2022 adalah 21,6%; di kabupaten Lammpung Selatan 9,9% anak balita terindikasi Stunting; di Kecamatan Bakauheni prevalansi stunting 1,02%. Salah satu penyebab kasus stunting adalah pemenuhan kebutuhan gizi kelurga Masyarakat yang memiliki sosial ekonomi menengah kebawah. Salah satu cara dalam pemenuhan gizi keluarga melalui superfood tanaman Kelor yang merupakan tanaman lokal indonesia yang mudah di budidayakan di sekitar rumah, dengan biaya yang murah serta mudah di olah menjadi banyak ragam olahan pangan. 4. TUJUAN INOVASI Tujuan dari diterapkannya inovasi ini adalah mencegah timbulnya kasus stunting baru. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat dari adanya inovasi SENAM KELANTING ini adalah mempercepat penurunan kasus stunting dan mencegah timbulnya kasus baru; membiasakan masyarakat untuk mengelola pekarangan serta membiasakan makan sayur setiap hari. 6. HASIL INOVASI Berdasarkan data pada tahun 2023, terjadi penurunan kasus stunting di kecamatan Bakauheni menjadi 0,8%. Dimana sebelumnya pada tahun 2022 prevalensi stunting sebesar 1,14%.  Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: SENAM KELANTING (Senang Tanam Kelor Cegah Stunting) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

LUMPANG BESTIE (Lumbung Pangan Bebas Stunting)

1. INISIATOR KECAMATAN PALAS 2. BENTUK INOVASI Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Di Kecamatan Palas masih terdapat Keluarga Beresiko Stunting dan Kasus Stunting di beberapa Desa. Untuk menyukseskan program pemerintah Republik Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 dengan menciptakan generasi unggul dan sehat yang salah satu indikatornya adalah Masyarakat yang sehat dan bebas Stunting. Belum terpenuhinya gizi sehat keluarga menjadi salah satu penyebab munculnya kasus stunting. Inovasi Lumbung Pangan Bebas Stunting (LUMPANG BESTI) mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah dapat menjadi salah satu pemenuhan gizi keluarga. Dengan adanya Inovasi Lumbung Pangan Bebas Stunting (LUMPANG BESTI) di Kecamatan Palas dapat meningkatkan pengetahuan dan edukasi masyarakat terhadap kesadaran memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat pemenuhan Gizi Keluarga dengan pengadaan Kandang, Kolam dan Kebun  (K3) Dengan Inovasi Lumbung Pangan Bebas Stunting (LUMPANG BESTI) dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara efektif dan efisien serta dapat dilaksanakan oleh masyarakat dengan pemanfaatan pekarangan rumah. 4. TUJUAN INOVASI Tujuan dari diterapkannya inovasi ini adalah untuk menurunkan dan mencegah kasus stunting di Kecamatan Palas. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat dari adanya inovasi LUMPANG BESTIE ini adalah terpenuhinya pemenuhan gizi keluarga. 6. HASIL INOVASI Melalui inovasi ini meningktnya kesadaran Masyarakat untuk mengoptimalkan lahan pekarangan dalam rangka mencegah kasus stunting. Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: LUMPANG BESTIE (Lumbung Pangan Bebas Stunting) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

PETIS (Pelayanan Sistematis)

1. INISIATOR KECAMATAN KETAPANG 2. BENTUK INOVASI Inovasi Pelayanan Publik 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Ketapang pada masa pandemi sering kali membuat pelayanan tidak dapat berjalan secara optimal, Pemberlakuan protokol kesehatan yang baik tentu menjadi syarat yang tidak boleh di tinggalkan. Oleh sebab itu perlu diadakan pola baru dalam memberikan pelayanan admistrasi kepada masyarakat. Dengan demikin kebutuhan pelayanan Admistrasi tetap akan terpenuhi secara optimal, Selanjutnya Pemerintah Kecamatan menginisiasi suatu inovasi yang diberi nama Pelayanan Sistematis (PETIS) Sebelum adanya inovasi pelayanan sistematis (PETIS), Beberapa dampak umum yang mungkin terjadi antara lain: Proses pelayanan cenderung kurang efisien. Mungkin terjadi penumpukan pekerjaan, kesalahan  alam pelaksanaan tugas, dan waktu yang terbuang. Pelayanan yang tidak terorganisir secara baik, ada kemungkinan tinggi terjadinya kesalahan manusia. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Prosedur pelayanan mungkin tidak terdefinisi dengan baik atau tidak jelas. Ini dapat menyebabkan kebingungan di antara petugas pelayanan dan pelanggan. Konsistensi, efisiensi, dan kualitas yang ditingkatkan dapat menyebabkan peningkatan kepuasan pelanggan. Pelanggan cenderung merasa lebih puas ketika mereka mendapatkan pelayanan yang konsisten, cepat, dan bermutu tinggi. 4. TUJUAN INOVASI Tujuan inovasi PELAYANAN SISTEMATIS (PETIS) adalah meningkatkan kualitas pelayanan admistrasi yang baik sehingga masyarakat merasakan kenyamanan dan kepuasan dalam pelayanan serta membantu menciptakan lingkungan yang transparan dan akuntabel. Ini memudahkan pemantauan kinerja, pengukuran pencapaian tujuan, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan layanan.  5. MANFAAT INOVASI Berikut adalah beberapa manfaat dari PETIS: Sistematisasi pelayanan dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi kebingungan dan kekacauan dalam penyediaan layanan. Proses yang terorganisir membantu menghindari kelebihan beban kerja dan memastikan bahwa setiap langkah dapat dilaksanakan dengan efisien.Pelayanan sistematis dapat menyediakan konsistensi dalam penyediaan layanan. Dengan standar operasional yang jelas dan prosedur yang diatur, setiap pelanggan atau pengguna akan mendapatkan pengalaman yang serupa, mengurangi variabilitas dan meningkatkan kepercayaan.Sistematisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk menerapkan kontrol kualitas yang lebih baik. Standar dan prosedur yang jelas membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan.Pelayanan sistematis dapat meningkatkan kecepatan dalam menyediakan layanan. Dengan proses yang terstruktur, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dapat diminimalkan, meningkatkan responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan atau pengguna. Konsistensi, efisiensi, dan kualitas yang ditingkatkan dapat menyebabkan peningkatan kepuasan pelanggan. Pelanggan cenderung merasa lebih puas ketika mereka mendapatkan pelayanan yang konsisten, cepat, dan bermutu tinggi. 6. HASIL INOVASI Inovasi dalam pelayanan PETIS (Pelayanan Sistematis) dapat menghasilkan berbagai manfaat dan peningkatan dalam kualitas serta efisiensi layanan yang diberikan. Berikut adalah hasil inovasi yang dapat dicapai melalui penerapan PETIS: Pelayanan Lebih Cepat dan Efisien: Inovasi dalam alur kerja dapat mempercepat proses pelayanan, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan efisiensi operasional. Personalisasi Layanan: Dengan memanfaatkan data dan teknologi, pelayanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu pengguna, meningkatkan kepuasan mereka. Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: PETIS (Pelayanan Sistematis) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

KEPALAS (Kerja Sama dengan LPK Swasta)

1. INISIATOR Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lampung Selatan 2. BENTUK INOVASI Inovasi bentuk lainnya sesuai Bidang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Daerah 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Kondisi eksisting saat ini, kebutuhan akan adanya inovasi daerah di setiap perangkat daerah saat ini merupakan suatu keharusan guna meningkatkan daya saing dan peningkatkan pelayanan terhadap masyarakat serta meningkatkan kinerja pemerintah daerah guna mewujudkan kesejahteraan Masyarakat. Oleh karenanya, pada tahun 2022 ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lampung Selatan mendorong peningkatan penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat Lampung Selatan melalui inovasi Kerjasama dengan LPK Swasta (KEPALAS). Adapun pokok perubahan yang akan dilaksanakan dengan adanya inovasi ini yaitu sebagai berikut: Pada tahun 2021 Pelatihan yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi diikutin oleh masyarakat yang berada didaerah Kalianda dan sekitarnya. Sedangkan masyarakat yang berada jauh dari UPT BLK Kalianda tidaj adapat mengikuti Pelatihan Kerja dikarenakan jarak yang jauh. Dengan kondisi yang seperti ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi membuat terobosan “Kerja Sama Dengan LKP Swasta (KEPALAS) supaya masyarakat yang jauh dari UPT BLK Kalianda bisa ikut Pelatihan Kerja di LPK. 4. TUJUAN INOVASI Tujuan inovasi Kerja Sama Pelatihan dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta (KEPALAS) adalah untuk meningkatkan kemampuan keterampilan bagi masyarakat dalam mencari/mendaftar pekerjaan. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat yang diperoleh dari adanya inovasi Kerja Sama Pelatihan dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta ini adalah masyarakat dapat meningkatkan kemampuan keterampilan sehingga bisa mendapatkan pekerjaan dan mengurangi pengangguran serta bisa berwirausaha. 6. HASIL INOVASI Hasil yang diharpkan dengan adanya inovasi Kerja Sama Pelatihan dengan LPS Swasta (KEPALAS) ini adalah semain meningkatnya para Pencari Kerja yang berkualitas dan memiliki keterampilan (Soft Skill maupun Hard Skill). Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: Kerja Sama dengan LPK Swasta (KEPALAS) [..]

Dibuat oleh : SN