DISKOMINFO LAMSEL, Candipuro – Wakil Bupati (Wabup) Lampung
Selatan, M. Syaiful Anwar, secara resmi membuka kegiatan Pendidikan dan Latihan
Pertama (Diklatama) yang diselenggarakan oleh Dewan Koordinasi Cabang (DKC)
Corps Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) Nahdlatul Ulama (NU)
Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan ini berlangsung di
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Desa Sindang Anom, Kecamatan Candipuro,
pada Jumat (20/6/2025).
Dalam sambutannya, Wabup
Syaiful menegaskan bahwa Diklatama ini bukan sekadar pelatihan rutin, tetapi
merupakan langkah strategis untuk mencetak kader muda NU yang religius,
berkarakter, dan siap menjawab tantangan zaman.
“Masa depan bangsa sangat
bergantung pada bagaimana kita membina generasi muda hari ini. CBP dan KPP
harus tampil bukan hanya sebagai penjaga tradisi, tetapi juga agen perubahan
yang adaptif, kreatif, dan progresif,” tegas Wabup Syaiful.
Dengan mengusung tema “Optimalisasi Peran CBP-KPP dalam Menjawab Tantangan Zaman”, Diklatama tahun ini difokuskan pada penguatan kepemimpinan pelajar NU dalam menghadapi era disrupsi teknologi, degradasi nilai moral, dan krisis identitas generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut,
Wabup Syaiful menyampaikan tiga pesan utama kepada para peserta dan panitia:
1. Apresiasi kepada seluruh
pihak yang telah berperan dalam menyukseskan kegiatan ini.
2. Penegasan bahwa Diklatama
adalah ruang pembentukan karakter dan ideologi, bukan hanya pelatihan teknis
semata.
3. Dorongan kepada peserta
untuk mengikuti proses dengan semangat totalitas dan niat tulus untuk mengabdi.
“Jadikan Diklatama ini sebagai
bekal awal untuk menjadi pelajar yang cerdas, santun, dan siap berkhidmat bagi
agama, bangsa, dan Nahdlatul Ulama,” pesan Wabup.
Wabup Syaiful juga mengajak
seluruh elemen organisasi pelajar NU untuk memperkuat sinergi kaderisasi di
Lampung Selatan. Ia menilai bahwa CBP dan KPP merupakan pilar penting dalam
menjaga arah perjuangan NU dan berperan besar dalam menentukan kualitas masa
depan daerah.
“Mari jadikan CBP-KPP sebagai
wadah strategis untuk membentuk generasi muda yang unggul, religius, dan
berdaya saing global, tanpa meninggalkan akar budaya dan nilai-nilai Islam
Ahlussunnah wal Jamaah,” tutupnya. (Nsy)