DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda – Kabar baik untuk masyarakat Lampung
Selatan. Program pengurangan risiko bencana berbasis komunitas, Strengthening
Partnership for Community Resilience in Indonesia and Timor Leste II (SPRINT
II) resmi diperpanjang hingga Januari 2027.
Keputusan ini disambut positif
oleh berbagai pihak, mengingat keberhasilan program sebelumnya dalam membangun
kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan bencana.
Nanang Priana, Project Manager
dari Mitra Tangguh Paluma Nusantara, menyebut fase kedua program ini bukan
hanya kelanjutan, tetapi sekaligus penyempurnaan dan perluasan dampak yang
lebih nyata.
“Perpanjangan ini bukan tanpa
alasan. Keberhasilan fase sebelumnya membuat konsultan merekomendasikan
langsung agar program ini dilanjutkan,” ujarnya dalam Lokakarya Sosialisasi
Sprint II di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lampung Selatan, Rabu (18/6/2025).
SPRINT II sebelumnya telah berjalan sukses di Kecamatan Canti dan Rajabasa sejak Desember 2023 hingga Maret 2025. Dengan perpanjangan ini, program akan berlangsung selama 20 bulan, mulai Juni 2025 hingga Januari 2027.
Nanang bilang, meskipun tim
Paluma terbilang kecil, semangat mereka besar. Mereka tetap konsisten
mendampingi masyarakat dengan pendekatan yang menyentuh akar persoalan.
“Kita tidak hanya melanjutkan, tapi juga memperkuat budaya sadar bencana. Ini soal membentuk karakter tangguh di tengah risiko,” tambah Nanang.
Plh. Sekretaris Bappeda Lampung
Selatan, Andi Nurizal, menegaskan bahwa Kabupaten Lampung Selatan adalah daerah
dengan kerentanan tinggi terhadap bencana.
“Dari 256 desa dan 4 kelurahan,
sebanyak 153 di antaranya berada di wilayah rawan bencana. Ini bukan sekadar
potensi, tapi kenyataan yang harus kita hadapi bersama,” tegasnya.
Ia menyebut Sprint sebagai
program strategis yang mampu menggerakkan masyarakat untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan respons cepat terhadap potensi bencana.
“Fase pertama telah membuktikan
hasilnya. Kini, saatnya kita sempurnakan dan perluas gerakan ini agar dampaknya
menjangkau lebih banyak masyarakat,” imbuhnya.
Andi pun mengajak seluruh
jajaran pemerintah, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, untuk aktif
terlibat dalam setiap tahapan program. (ptm)