DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pengembang Indonesia Cabang Provinsi Lampung melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, di rumah dinas bupati setempat, Sabtu (10/5/2025).

Pertemuan tersebut guna membahas sinergi dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor hunian dan ekonomi di bumi Khagom Mufakat.

Ketua Dewan Pertimbangan Pengembang Indonesia, Uri Yanto, menyampaikan komitmen pihaknya untuk turut andil dalam pembangunan di wilayah Lampung Selatan.

"Jujur, selama ini kami berinvestasi di wilayah seperti Natar dan sekitar ITERA. Dengan kepemimpinan baru di Lampung Selatan, kami ingin membangun kolaborasi yang lebih luas. Maka dari itu kami memberanikan diri untuk audiensi dan melihat peluang apa yang bisa kami support," ujar Uri Yanto.

Uri Yanto juga menekankan dukungan pihaknya terhadap program pemerintah pusat, khususnya program 3 juta rumah yang diusung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

"Kami siap bersinergi, kami juga siap berkontribusi dalam bentuk CSR berupa satu rumah gratis atau program bedah rumah," kata Uri Yanto.


Menanggapi hal tersebut, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi) menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan niat baik dari para pengembang. Ia menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 8.600 rumah tidak layak huni di wilayahnya.

"Kemampuan pemerintah saat ini hanya sanggup memperbaiki sekitar 443 rumah per tahun. Kalau begini, butuh 20 tahun untuk menyelesaikan semua. Rumah-rumah ini dihuni masyarakat tidak mampu yang umumnya penerima bansos PKH," ujar Bupati Egi.

Terkait kemudahan investasi, lanjut Egi, Pemkab Lampung Selatan juga menyatakan keterbukaan terhadap dunia usaha, dengan menerapkan prinsip ramah investasi dan siap mempermudah izin sesuai koridor hukum.

Egi menyampaikan, sektor pariwisata menjadi peluang utama untuk berinvestasi di Lampung Selatan. Mengingat, Lampung Selatan pertahun bisa mendatangkan 1,5 juta wisatawan.

“Namun, hanya bertahan selama 3–4 jam, perlu diciptakan program yang menarik investor untuk membangun fasilitas seperti hotel, restoran, dan kafe. Kami harap kehadiran Pengembang Indonesia bisa menjadi pemicu bagi pertumbuhan ekonomi di Lampung Selatan," kata Egi. (ptm)