DISKOMINFO LAMSEL, Rajabasa – Sebanyak 5.160 guru honorer jenjang PAUD,
SD Negeri, SMP Negeri, Guru Inklusi, Guru Kepulauan hingga Operator Sekolah
menerima insentif tahap 1 tahun 2025 dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung
Selatan.
Secara simbolis, insentif periode Januari-Februari tahun 2025, diserahkan Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi) kepada perwakilan
guru honorer, dalam silaturahmi yang digelar di Aula Munca Pantai Canti, Kecamatan
Rajabasa, Jumat (21/3/2025).
Bupati Egi mengatakan, pemberian
insentif itu merupakan bukti nyata Pemkab Lampung Selatan dalam memberikan
perhatian kepada pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya guru honorer yang
telah memberikan kontribusi besar terhadap dunia pendidikan.
Sebab menurutnya, pendidikan
merupakan pondasi utama bagi kemajuan bangsa, dan dalam prosesnya, peran para
guru, terutama guru honorer sangatlah vital.
Suami Zita Anjani itu menyadari
bahwa, tantangan yang dihadapi oleh guru honorer tidaklah mudah, baik dari segi
kesejahteraan maupun fasilitas.
"Untuk itu, pemberian insentif ini adalah salah satu cara kami untuk memberikan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras yang telah bapak ibu tunjukkan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Bupati Egi.
Bupati Egi bilang, pemberian
insentif itu bukanlah akhir dari perhatian pemerintah daerah terhadap
kesejahteraan guru. Dirinya berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak
guru, serta memperbaiki sistem pendidikan agar lebih baik di masa depan.
"Mari kita terus
berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lampung
Selatan demi terciptanya generasi penerus bang yang berkualitas,” ujar Egi.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, Asep Jamhur menyebut, total penerima
manfaat tahap 1 tahun 2025 tersebut sebanyak 5.160 orang, dengan jumlah
insentif yang akan disalurkan sebesar Rp3.528.000.000.
"Untuk Kecamatan Rajabasa
ada sekitar 320 orang yang akan menerima insentif, yang terdiri dari 85 Guru
Honor Negeri, 103 Guru Honor PAUD, 11 Operator Sekolah, 4 PNS Kepulauan, 25 Non
PNS Kepulauan dan 2 Guru Inklusi,” ungkap Asep Jamhur. (kmf)