DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda – Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia (RI) mengungkapkan adanya potensi peningkatan Indeks Perkembangan Harga (IPH) menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri, Senin (16/12/2024).
Rakor itu juga diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung Selatan melalui aplikasi zoom meeting dari Ruang Kabag Perekonomian, kantor bupati setempat.
Berdasarkan data historis, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, komoditas yang mendorong inflasi terbesar yaitu bawang merah, daging ayam ras, dan minyak goreng.
Ketiga komoditas tersebut, lanjut Amalia Adininggar Widyasanti, juga memberikan andil besar dalam kenaikan IPH pada minggu ke-2 bulan Desember 2024.
“Karena memang komoditas tersebut ternyata masih memberikan andil kenaikan dari IPH. Bahkan, cenderung meningkat pada beberapa minggu terakhir,” ungkapnya.
Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, pada Desember 2023, kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi memberikan andil terbesar terhadap inflasi yaitu sebesar 0,29 persen dan 0,06 persen.
“Dalam 3 tahun ke belakang, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar adalah kelompok makanan, minuman tembakau dan transportasi,” ungkap Amelia.
Mengingat adanya indikasi kenaikan harga lebih tinggi, diharapkan pemerintah daerah bisa menjalankan langkah-langkah antisipasi serta memastikan keamanan stok pangan dan kelancaran distribusi, sehingga bisa menekan kenaikan harga menjelang Nataru. (ptm)
Last modified: 16/12/2024