DISKOMINFO LAMSEL, Tanjung Sari – Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menggelar acara sosialisasi Implementasi Aplikasi Kelas Ibu Hamil (KIH), di Aula PKM Tanjung Sari, Senin (19/8/24).


Acara sosialisasi itu dihadiri perwakilan Camat Tanjung Sari, Yusfintina, S.Sos, Kepala UPT Puskesmas Tanjung Sari, Wido Gamani, S.Gz, dan Ketua Pengabmas, Dr. Sudarmi, S.Tr.Keb.


Menyampaikan sambutan Camat Tanjung Sari, Yusfintina menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim PKM Tanjung Sari, serta Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang yang telah menginisiasi terselenggaranya kegiatan tersebut.


Dirinya berharap, melalui kegiatan tersebut dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan ibu hamil yang ada di wilayah Kecamatan Tanjung Sari.


“Terima kasih kepada Tim PKM Tanjung Sari dan Dosen Poltekkes yang telah berperan langsung menerapkan bidang keilmuannya dengan melibatkan peran aktif masyarakat dalam menangani permasalahan kesehatan ibu hamil,” ujar Yusfintina mewakili Camat Tanjung Sari, Yudistira.


Sementara, Ketua Pengabmas, Sudarmi mengatakan, komplikasi kehamilan dan persalinan penyebab kematian pada ibu dan bayi dapat ditangani dengan baik jika diketahui sejak dini.


Menurutnya, upaya untuk mencegah komplikasi diantaranya dengan penguatan pengetahuan ibu melalui Kelas Ibu Hamil.


“Aplikasi Kelas Ibu Hamil berbasis android ini merupakan media pembelajaran menggunakan audio visual berisi edukasi tentang kehamilan, persalinan, nifas dan risiko tinggi pada kehamilan dan persalinan,” kata Sudarmi.


Lebih lanjut dia menyampaikan, melalui aplikasi itu ibu hamil lebih mudah mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan kehamilannya apakah tergolong berisiko tinggi dalam kehamilannya.


“Untuk model aplikasi ini sendiri merupakan hasil dari penelitian saya sendiri dan dibantu anggota saya Dewi Purwaningsih dan Nurchairina dari Jurusan Kebidanan,” ungkap Sudarmi.


Dikesempatan sama, Dewi Purwaningsih, S.Sit, menyampaikan, bahwa untuk mengefektifkan Kelas Ibu Hamil diperlukan strategi dengan mengkombinasikan model Kelas Ibu Hamil dengan konsep Interprofesional Educatif Calaboration Practice (IPE-CP).


“Pengembangan model Kelas Ibu Hamil yaitu mengkalaborasikan konsep pengajaran pada orang dewasa dengan menerapkan konsep interprofessional educatif calaboration,” katanya.


Dewi Purwaningsih menambahkan, diera digital pelaksanaan model aplikasi Kelas Ibu Hamil berbasis android sangatlah efektif menjadi solusi bagi ibu hamil memperoleh informasi tentang pencegahan komplikasi dalam kehamilannya.


“Karena ini merupakan alternatif dari pelaksanaan Kelas Ibu Hamil yang dilaksanakan secara klasikal,” kata Dewi Purwaningsih.


Sementara itu, Kepala UPT PKM Tanjung Sari, Wido Gamani mengungkapkan berbagai permasalahan kesehatan ibu hamil yang ada di wilayah kerja PKM Tanjung Sari, diantaranya, anemia dan hypertensi.


Dia berharap, dengan meningkatnya pengetahuan dan terdeteksinya ibu hamil yang tergolong berisiko tinggi, kesadaran ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu selama kehamilan semakin meningkat, sehingga komplikasi kehamilan dan persalinan pada ibu hamil tidak terjadi.


“Oleh sebab itu bentuk pengabdian masyarakat dengan mengimplementasikan model aplikasi Kelas Ibu Hamil ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan kesehatan pada ibu hamil,” ujarnya. (*)