DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung
Selatan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali menunjukkan
komitmennya dalam menjaga stabilitas harga di daerah.
Pada Senin (17/11/2025), TPID
Lampung Selatan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah
bersama Kementerian Dalam Negeri secara virtual dari Ruang Kepala Bagian
Perekonomian, Kantor Bupati Lampung Selatan.
Rakor yang dipimpin Wakil II
Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI, Bima Arya Sugiarto, itu menyoroti
perkembangan inflasi nasional yang mengalami peningkatan.
Dalam pemaparannya, Wamendagri
Bima Arya mengungkapkan inflasi nasional year
on year berada pada angka 2,86 persen.
Ia menjelaskan kenaikan
tersebut turut dipengaruhi kondisi global, terutama melonjaknya harga emas yang
menyumbang 0,21 persen terhadap inflasi nasional.
“Berdasarkan data Oktober 2025, inflasi Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang tahun ini. Jika dibandingkan September 2025, terjadi kenaikan sebesar 0,28 persen. Adapun inflasi terendah selama 2025 tercatat pada Februari lalu dengan minus 0,09 persen,” jelasnya.
Selain emas perhiasan, beberapa
komoditas pangan juga tercatat mengalami kenaikan harga secara month to month, yakni cabai merah,
daging ayam ras, telur ayam ras, dan wortel. Pemerintah pusat menilai kenaikan
harga kebutuhan pokok tersebut perlu menjadi perhatian serius seluruh kepala
daerah.
“Ini harus menjadi perhatian,
terutama bagi daerah dengan tingkat inflasi di atas 3,5 persen. Bahkan, ada
beberapa daerah yang inflasinya mendekati 5 persen,” tegasnya.
Bima Arya turut memaparkan
daerah dengan inflasi tertinggi secara nasional, yakni Sumatra Utara sebesar
4,97 persen, disusul Riau 4,95 persen, dan Aceh 4,66 persen. Sementara provinsi
dengan inflasi terendah adalah Papua (0,53 persen), Maluku Utara (1,18 persen),
dan Lampung di posisi ketiga terendah dengan 1,20 persen.
Keikutsertaan TPID Lampung
Selatan dalam rakor ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah daerah
dalam memperkuat koordinasi lintas sektor serta menyerap arahan pemerintah
pusat.
Pemkab Lampung Selatan
diharapkan dapat terus memperkuat monitoring harga dan menjaga stabilitas
pasokan, terutama pada komoditas pangan yang berperan besar bagi tekanan
inflasi di tingkat daerah. (ptm)