DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung
Selatan memproyeksikan pendapatan daerah tahun 2026 mencapai Rp2,1 triliun,
meskipun harus menghadapi tantangan berupa penurunan Transfer Keuangan ke
Daerah (TKD) sebesar 17,69 persen dibanding tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Wakil
Bupati (Wabup) Lampung Selatan, M. Syaiful Anwar, saat menyampaikan Nota
Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten
Lampung Selatan Tahun Anggaran 2026 dalam rapat paripurna DPRD Lampung Selatan,
di ruang sidang DPRD setempat, Rabu (12/11/2025).
Rapat paripurna tersebut
dipimpin oleh Ketua DPRD Lampung Selatan, Erma Yusneli, didampingi Wakil Ketua
I Merik Havit dan Wakil Ketua II A. Benny Raharjo, serta dihadiri jajaran
Forkopimda, pejabat pemerintah daerah, dan tamu undangan lainnya.
Dalam pemaparannya, Wabup
Syaiful menegaskan bahwa penyusunan RAPBD 2026 dilakukan berdasarkan prinsip
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas, serta berpedoman pada RKPD, KUA,
dan PPAS.
“APBD bukan sekadar dokumen
keuangan, tetapi dasar bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan penerimaan dan
pengeluaran yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Syaiful
mewakili Bupati Radityo Egi Pratama.
Ia menjelaskan, total belanja
daerah tahun 2026 diproyeksikan mencapai Rp2,2 triliun, dengan fokus pada
belanja wajib, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta
penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Menurutnya, defisit anggaran akan ditutup melalui pembiayaan daerah dengan memperhitungkan sisa lebih perhitungan anggaran dan proyeksi pinjaman daerah.
Menyikapi penurunan TKD, Wabup
Syaiful menegaskan bahwa hal tersebut justru menjadi momentum untuk berinovasi
dalam menggali potensi lokal. Menurutnya, pemerintah daerah tetap berkomitmen menjalankan
program pembangunan secara efisien, kreatif, dan inovatif.
“Penurunan ini menjadi momentum
bagi kita untuk berinovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah dan memastikan
pelayanan publik tetap optimal,” tegasnya.
Usai penyampaian nota keuangan,
Wabup Syaiful juga menanggapi pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Lampung Selatan
terhadap RAPBD 2026. Ia mengapresiasi seluruh fraksi atas pandangan, kritik,
dan saran konstruktif yang diberikan.
“Ini wujud nyata kemitraan
eksekutif dan legislatif yang saling menguatkan dalam semangat check and balance demi kesejahteraan
masyarakat,” ujarnya.
Syaiful menambahkan, penyusunan
RAPBD 2026 disusun sejalan dengan arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas
2045, dengan menitikberatkan pada digitalisasi pendapatan daerah, reformasi
belanja, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan penguatan kapasitas SDM sebagai
fondasi daya saing daerah.
Mengakhiri tanggapannya, ia
mengajak seluruh pihak untuk menjaga sinergi dan semangat kolaborasi dalam
menjalankan amanah pembangunan daerah.
“Dengan semangat Lampung
Selatan Maju, Bismillah Bisa, mari
kita wujudkan Lampung Selatan yang semakin maju, berdaya saing, dan sejahtera,”
tutupnya. (Nsy-Kmf)