DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) Kabupaten Lampung Selatan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor)
Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia (Kemendagri) secara virtual, Selasa (11/11/2025).
Rakor nasional yang dipimpin
langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, itu diikuti seluruh
pemerintah daerah se-Indonesia, guna memperkuat langkah bersama dalam menjaga
stabilitas harga dan daya beli masyarakat menjelang akhir tahun.
Dari Kabupaten Lampung Selatan,
keikutsertaan TPID dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan,
dan Kemasyarakatan, Yanny Munawarty, yang mengikuti kegiatan tersebut melalui
aplikasi Zoom Meeting dari Ruang Kepala Bagian Perekonomian, Kantor Bupati
setempat.
Dalam paparannya, Kepala Badan
Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa
inflasi nasional hingga Oktober 2025 mencapai 2,10 persen (year to date), atau sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya.
“Target inflasi nasional masih berada pada kisaran 2,5 hingga 3,5 persen. Namun tercatat sudah ada 24 provinsi yang mencapai angka 3,5 persen, bahkan beberapa di atasnya,” ujar Amalia.
Amalia menjelaskan, sejumlah
komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi di berbagai daerah antara lain
cabai merah dan emas perhiasan. Kendati demikian, ia menyebut terjadi tren
positif di minggu pertama November 2025, di mana banyak provinsi mengalami
deflasi berkat penurunan harga bahan pangan bergejolak (volatile food).
Meski demikian, beberapa
wilayah seperti Papua Barat Daya, Papua, Lampung, dan Papua Selatan masih
mencatat kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), yang dipicu oleh
meningkatnya harga cabai merah, daging ayam ras, beras, serta cabai rawit.
“Kabar baiknya, jumlah
kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH terus menurun, dari 164 menjadi
hanya 78 kabupaten/kota,” tambahnya.
Penurunan tersebut menunjukkan
tren perbaikan dalam pengendalian inflasi, sekaligus menjadi sinyal positif
bagi stabilitas ekonomi daerah menjelang akhir tahun.
Melalui rakor ini, pemerintah
daerah diharapkan terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor
untuk menjaga kestabilan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi
bahan pokok, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga dan perekonomian
daerah tumbuh stabil. (ptm)