DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung
Selatan terus memperkuat langkah menuju pertanian modern berbasis teknologi
melalui pengembangan program Smart
Farming di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro, yang telah ditetapkan
sebagai kawasan percontohan nasional.
Komitmen tersebut ditegaskan
dalam diskusi yang berlangsung di ruang kerja Bupati Lampung Selatan, Rabu
(22/10/2025). Pertemuan itu menghadirkan Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi
Pratama, bersama Tenaga Ahli Menteri Pertanian Ir. Hermansyah, perwakilan
Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), dan PT
Indonesia Comnets Plus (ICON+), anak perusahaan PLN.
Pertemuan membahas sinergi
lintas sektor untuk memperkuat penerapan smart
farming di Trimomukti yang dirancang sebagai kawasan pertanian digital.
Program ini memadukan teknologi sensor tanah, sistem irigasi otomatis, serta
pemanfaatan jaringan listrik yang andal guna meningkatkan hasil panen, efisiensi,
dan kesejahteraan petani.
Kawasan seluas 1.335 hektare
tersebut akan dikembangkan menjadi zona pertanian modern yang terintegrasi,
termasuk perbaikan jalan usaha tani, penyediaan infrastruktur digital, hingga
pengembangan Agro Eduwisata berbasis
edukasi pertanian.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian,
Ir. Hermansyah, menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya berfokus pada
penerapan teknologi, tetapi juga membangun ekosistem bisnis pertanian yang
berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk PLN melalui ICON+.
“Untuk tahap awal, modul pengendalian dan panel kontrol akan diuji coba di lahan seluas 5 hektare sebagai model penerapan awal,” ungkap Hermansyah.
Sementara itu, Bupati Lampung
Selatan, Radityo Egi Pratama, menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan
kawasan pertanian pintar tersebut. Ia menilai, inovasi ini sejalan dengan arah
pembangunan daerah yang berfokus pada sektor unggulan.
“Kita tinggal melakukan
pemetaan dari tiga sektor utama di Lampung Selatan, yaitu pertanian, perikanan,
dan pariwisata. Untuk wilayah lahan siap tanam seperti Trimomukti, ini sangat
ideal. Penelitian bisa kita sinkronkan dengan BRIDA, dan Bappeda akan bantu
pemetaannya,” jelas Egi.
Menurut Egi, penerapan smart farming akan menjadi langkah
strategis menuju pertanian berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
“Kita dukung penuh agar
Trimomukti benar-benar menjadi wilayah smart
farming yang berhasil dan memberi dampak luas bagi petani,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, tim ITB
dan ICON+ juga memaparkan hasil riset awal terkait penerapan teknologi cerdas
serta produk pendukung pertanian digital. Rencana tindak lanjut akan melibatkan
survei lapangan untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan dukungan masyarakat
petani di Trimomukti. (ptm-Kmf)