DISKOMINFO LAMSEL, Rajabasa - Dinas Kepemudaan dan Olahraga
(Dispora) Kabupaten Lampung Selatan menggelar Pelatihan Kewirausahaan Pemuda di
bidang kuliner dengan tagline “Bismillah Bisa Wujudkan Mimpi Jadi Nyata”, Kamis
(16/10/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di
Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa itu dibuka langsung oleh Kepala Dispora
Lampung Selatan, Yespi Cory, dan diikuti 40 pemuda dari Kecamatan Rajabasa dan
Bakauheni. Hadir pula Camat Rajabasa, Firdaus, serta Kepala Desa Hargo
Pancuran.
Kepala Bidang Layanan
Kepemudaan Dispora Lampung Selatan, Abidin, selaku ketua pelaksana menjelaskan
bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing pemuda
dalam bidang kewirausahaan sekaligus membentuk karakter dan mental wirausaha
muda yang tangguh.
“Pelatihan ini berlangsung
selama dua hari dan diikuti oleh pemuda-pemudi dari dua kecamatan, yakni
Rajabasa dan Bakauheni,” jelas Abidin.
Sementara itu, mewakili Bupati
Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Kepala Dispora Yespi Cory menyampaikan bahwa
kegiatan tersebut bukan sekadar pelatihan administratif, melainkan langkah
nyata untuk menyalakan semangat kemandirian dan kreativitas di kalangan
generasi muda.
“Saya berdiri di sini dengan penuh optimisme. Di hadapan saya ada 40 pemuda-pemudi penuh semangat, 40 calon pemimpin ekonomi baru yang siap menggerakkan sektor kuliner yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun memiliki potensi ekonomi luar biasa,” ujarnya.
Yespi menegaskan bahwa
pembangunan sejati berawal dari pembangunan manusia. Karena itu, salah satu
cara memperkuat sumber daya manusia adalah dengan mengasah pikiran, mempertajam
keterampilan, serta menyalakan semangat juang melalui pelatihan seperti ini.
Ia juga menekankan pentingnya
jiwa “creative destruction” atau
penghancuran kreatif dalam berwirausaha.
“Seorang wirausaha sejati
berani meninggalkan cara-cara lama yang tidak efektif dan menciptakan inovasi
serta nilai tambah baru. Dalam konteks kuliner, itu berarti berani
bereksperimen dengan resep, menciptakan rasa baru, dan memasarkan dengan
strategi digital yang menarik,” kata Yespi.
Menurutnya, Rajabasa dan
Bakauheni memiliki potensi besar untuk pengembangan usaha kuliner karena
masing-masing memiliki daya tarik pariwisata dan mobilitas wisatawan yang
tinggi. Potensi itu dapat menjadi “laboratorium wirausaha” bagi para pemuda
untuk membangun ekonomi kreatif lokal.
“Jadikan gerai kuliner kalian bukan sekadar tempat jualan, tapi destinasi rasa yang membuat orang datang untuk mencari pengalaman budaya. Saya berharap suatu hari nanti ada yang disebut sebagai The Next Kuliner King and Queen dari Lampung Selatan,” tutur Yespi.
Ia berharap pelatihan ini mampu
membentuk pola pikir (mindset) dan keterampilan (skillset) wirausaha sejati
bagi para peserta.
“Selamat belajar, berjejaring,
dan berinovasi. Dari usaha kuliner, kita hidupkan harapan, dan dari karya, kita
bangun ekonomi keluarga. Pemuda Lampung Selatan harus menjadi pemimpin masa
depan yang tangguh dan kreatif,” kata Yespi. (Kmf)