DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda – Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) Kabupaten Lampung Selatan mengikuti rapat koordinasi nasional pengendalian
inflasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Selasa
(16/9/2025).
Rakor yang digelar secara
daring ini membahas perkembangan harga bahan pokok, khususnya beras, yang
hingga kini masih berada pada level tinggi di berbagai daerah.
Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) RI, Amalia Adinggar Widyasanti, dalam paparannya menyebutkan kondisi
Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Indonesia masih berfluktuasi.
Pada periode terakhir, tercatat
13 provinsi mengalami kenaikan IPH, 23 provinsi turun, dan 2 provinsi relatif
stabil dibanding bulan sebelumnya.
Amalia mengungkapkan, beras menjadi komoditas dengan perhatian khusus lantaran jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga terus bertambah, dari 100 menjadi 109 wilayah. “Beras dan minyak goreng saat ini sudah memasuki level harga tinggi,” jelas Amalia dalam paparannya melalui siaran zoom meeting.
Selain beras, minyak goreng
juga mencatat kenaikan harga di 100 kabupaten/kota. BPS mencatat rata-rata
harga beras medium di zona satu mencapai Rp13.924 per kilogram dan premium
Rp15.364 per kilogram.
Sementara di zona dua, harga
beras medium menembus Rp14.774 per kilogram dengan harga tertinggi berada di
Kabupaten Lamandau, yakni Rp16.500 per kilogram untuk beras medium dan Rp16.497
per kilogram untuk premium.
Amalia menambahkan, sejumlah
bahan pangan lain seperti cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras juga
masih menjadi penyumbang utama kenaikan IPH di berbagai daerah. Kondisi ini
menunjukkan tekanan harga kebutuhan pokok masih cukup tinggi dan memerlukan
langkah pengendalian yang konsisten.
“Sepuluh kabupaten/kota dengan
kenaikan IPH tertinggi didominasi oleh cabai merah, cabai rawit, serta daging
ayam ras,” kata Amalia. (ptm-Kmf)