DISKOMINFO LAMSEL, Bakauheni – Puluhan pilot paralayang
berwarna-warni tampak berseliweran di udara, menghiasi langit Batu Alif yang
berada di ketinggian 320 meter di atas permukaan laut (mdpl), Sabtu
(30/8/2025).
Atraksi memukau itu menjadi
tanda dimulainya Krakatau Festival (K-Fest) Paralayang Lampung 2025 yang
berlangsung di Batu Alif Paragliding Site, Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi,
Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.
Acara dibuka secara resmi oleh
Komandan Pangkalan TNI AU Pangeran M. Bun Yamin, Letkol Pnb. Oktavianus Olga
S.N., A.M melalui pengguntingan pita.
Hadir pula Staf Ahli Gubernur
Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Achmad Syaefullah, S.H., M.H.,
unsur Forkopimda serta jajaran pejabat daerah lainnya.
Tak hanya meriah dengan
pembukaan festival, kegiatan ini juga menandai peresmian Batu Alif Paragliding
Site sebagai lokasi lepas landas baru bagi olahraga udara di tingkat nasional.
Ketua Pelaksana Krakatau
Festival (K-Fest) Paralayang Lampung 2025, Muhammad Qomaruddin, menegaskan
bahwa kegiatan ini bertujuan mempromosikan Batu Alif, Kecamatan Bakauheni,
sebagai lokasi olahraga dan rekreasi paralayang.
Menurutnya, Lampung Selatan
hingga kini belum memiliki lisensi tandem paralayang. Ia berharap melalui
kegiatan ini, Batu Alif bisa mandiri dan berkembang sebagai pusat kegiatan
paralayang di wilayah Lampung.
“Disini Lampung Selatan belum
ada lisensi tandem yang baru, mudah-mudahan di Batu Alif ini bisa kita
mandiri,” ujar Qomaruddin.
Qomaruddin menambahkan, selama
ini kegiatan paralayang lebih banyak terselenggara di Puncak, Bogor. Ia
berharap ke depan, Lampung dapat memiliki arena khusus bagi atlet berprestasi sehingga
tidak perlu bergantung pada daerah lain.
Adapun peserta K-Fest
Paralayang Lampung 2025 datang dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa
Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Banten. Mayoritas peserta merupakan
atlet muda yang telah berpengalaman mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Peserta umumnya remaja, dan mereka sudah terbiasa tampil di ajang PON dari berbagai provinsi,” jelasnya.
Mewakili Bupati Lampung
Selatan, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Syaifuddin, menyampaikan
apresiasinya kepada panitia K-Fest, Federasi Aero Sport Indonesia (FASI),
penggiat olahraga udara, Pemerintah Desa Kelawi, dan masyarakat Kecamatan
Bakauheni yang telah berkolaborasi menyukseskan acara ini.
“Para atlet, wasit, official,
hingga penggiat olahraga paralayang yang hadir hari ini bukan hanya sekadar
peserta. Kalian adalah duta olahraga sekaligus duta wisata Lampung Selatan,”
ujar Syaifuddin.
Ia menambahkan, K-Fest
Paralayang 2025 tidak hanya sekadar ajang olahraga atau hiburan, melainkan
bagian dari strategi besar dalam memperkuat citra Lampung Selatan sebagai
destinasi wisata unggulan.
“Batu Alif Paragliding Site
bukan hanya take-off spot, tetapi simbol kesiapan Lampung Selatan untuk terbang
lebih tinggi, baik dalam visi maupun prestasi,” tegasnya.
Menurutnya, setiap wisatawan
yang datang adalah peluang ekonomi baru. “Kita ingin event ini membawa manfaat
nyata, menggerakkan UMKM, membuka lapangan kerja, dan menjadi penguat ekonomi
rakyat,” sambungnya.
Festival ini juga dimeriahkan
dengan beragam kategori lomba unik, seperti “Fun Fly with Costume Terunik” dan
“Foto Selfie Terbaik saat Fun Fly”.
Peserta pun dimanjakan dengan
fasilitas lengkap, mulai dari kaos, konsumsi, hingga transportasi dari titik
lepas landas hingga area pendaratan.
Suasana kegembiraan di langit
Batu Alif menjadi simbol optimisme baru. Dengan semangat terbang tinggi,
Lampung Selatan ingin menunjukkan diri sebagai rumah bagi semangat, inovasi,
dan kolaborasi. (KMF)