DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Kabupaten Lampung Selatan mencatat prestasi membanggakan di tengah fluktuasi harga bahan pokok nasional.

Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Lampung Selatan berhasil menembus 10 besar daerah di luar Pulau Jawa yang mampu menjaga harga Minyakkita di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

Prestasi ini sekaligus menjadi bukti nyata peran aktif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah tren kenaikan harga yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Capaian tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring, Selasa (22/7/2025). Rakor diikuti seluruh pemerintah daerah se-Indonesia, termasuk Lampung Selatan yang berpartisipasi dari Ruang Kabag Perekonomian, Kantor Bupati setempat.


Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan, selain Lampung Selatan, daerah lain yang masuk dalam daftar 10 besar tersebut adalah Kota Batam, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kota Parepare, Kabupaten Majene, Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, Aceh Besar, dan Kepulauan Mentawai.

Keberhasilan Lampung Selatan mempertahankan harga di bawah HET merupakan hasil nyata dari sinergi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

“Secara rata-rata nasional harga Minyakkita saat ini berada di Rp17.285 per liter, masih di atas HET yang ditetapkan,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti.

Lebih lanjut, Amalia menyebutkan, komoditas penyumbang inflasi di Jawa didominasi oleh cabai rawit, beras, dan daging ayam ras, sedangkan di luar Jawa, faktor pemicu inflasi terbesar adalah cabai rawit, beras, dan bawang merah.

Di kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa pengendalian harga tiga komoditas utama — beras, bawang merah, dan cabai rawit — menjadi tantangan nasional.

Menurut Tito, jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga terus bertambah. Kenaikan harga beras terjadi di 205 daerah (sebelumnya 178), bawang merah naik di 277 daerah, cabai rawit juga naik di 277 daerah (dari 250 sebelumnya).

“Bawang merah, cabai rawit, dan beras menjadi tiga komoditas yang konsisten mengalami kenaikan harga secara nasional,” kata Tito Karnavian. (ptm-Kmf)