DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Kepala Dinas Damkarmat Lampung Selatan, M. Sefri Masdian, melakukan sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran serta cara penggunaan alat pemadam kebakaran di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Bintang, Rabu 28 Mei 2025.

Pada kesempatan tersebut, Sefri mengatakan, bahwa setiap institusi, termasuk Puskesmas harus tersedia peralatan pencegahan kebakaran seperti tabung alat pemadam api ringan (APAR) termasuk bagaimana cara penggunaannya.

Sefri mengatakan, Puskesmas Tanjung Bintang sudah tersedia peralatan pemadam kebakaran ringan termasuk sumber daya manusianya. Namun, perlu di review kembali agar paham bagaimana cara melakukan pencegahan serta bagaimana cara bertindak jika terjadi kebakaran.

"Sudah cukup lengkap. Tabung APAR ada dan sudah diletakkan ditempat yang seharusnya. Termasuk jalur evakuasi serta titik kumpul jika terjadi bencana juga sudah tersedia," kata Sefri.


Setelah selesai memberikan sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran, selanjutnya para pegawai diajak untuk mempraktikkan cara penggunaan tabung APAR.

Dari pantauan, Dinas Damkarmat telah menyediakan sebanyak tiga tabung APAR untuk dipraktikkan bagaimana cara penggunaannya. Selain itu, drum ukuran sedang juga disiapkan untuk simulasi pemadaman api dengan menggunakan APAR.

"Kita coba beberapa pegawai Puskesmas Rawat Inap Tanjung Bintang untuk mempraktikkan bagaimana cara penggunaan APAR," jelas Sefri.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Rawat Inap Tanjung Bintang, Anita Kurnia, berterimakasih dengan adanya sosialisasi pencegahan dan pengendalian kebakaran di puskesmasnya.

"Harapan kami, dengan diberikan sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran, setidaknya kami pegawai UPT Puskesmas Tanjung Bintang yang mayoritas wanita, tidak panik dalam melakukan tindakan ketika terjadi bencana kebakaran. Karena kami sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara menggunakan APAR dengan benar," ujar Anita.

Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, pihaknya juga bias lebih waspada dengan memberikan semacam tanda jalur evakuasi darurat yang tepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

"Tentun kami berharap bencana itu tidak pernah terjadi. Namun, jika pun terjadi, kami sudah faham bagaimana kami harus bertindak guna meminimalisir kerugian yang ditimbulkan," kata Anita. (Msn)