DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi
Pratama, menerima audiensi Dirjen Holtikultura, Tenaga Ahli Menteri Kementerian
Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan Bulog Provinsi Lampung.
Pertemuan yang berlangsung di
Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, pada Jumat (18/4/2025), membahas strategi
dan kesiapan daerah dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Pelaksana tugas Dirjen
Holtikultura, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si., mengungkapkan, Kabupaten Lampung
Selatan bersama dengan Lampung Timur dan Lampung Tengah, merupakan wilayah
sentra pangan, khususnya dalam produksi padi dan jagung.
Sesuai dengan arahan dari
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pertahun nasional harus
menghasilkan gabah diatas 30 ton, dengan target 34 juta hingga 35 juta ton agar
dapat surplus.
Dengan cadangan pangan yang
suplus tersebut, lanjut Taufiq, rencana negara untuk tidak melakukan impor
beras mulai tahun 2025 akan terlaksana dengan baik.
"Kami minta dukungannya pencapaian target. Memang arahan pak menteri begitu panen, langsung olah tanam, karena kita mengejar hasil produksi diatas 31 juta ton, dengan sasaran 34 - 36 kalau perlu 40 juta ton," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Lampung
Selatan, Radityo Egi Pratama, menyatakan pemerintah daerah, baik eksekutif
maupun legislatif, siap bersinergi mendukung penuh program strategis nasional
dibidang pangan yang dicanangkan Presiden RI.
"Kita sama-sama membantu
program pak presiden. Lampung Selatan juga mendapatkan atensi langsung dari pak
Menteri Koordinator Bidang Pangan, kita terus komunikasi bagaimana progresnya,"
kata Egi.
Lebih lanjut, Egi menyampaikan,
pihaknya telah melakukan rapat terkait dengan keluhan masyarakat mengenai harga
gabah dibawah standar dan keterlambatan pembayaran.
Selain itu, ditemukan juga kendala
lambatnya penyerapan gabah. Salah satu kendala utama adalah kurangnya jumlah
mitra Maklon Bulog Lampung Selatan. Dimana, sebelumnya hanya terdapat 13 mitra
aktif dari total 306 maklon yang tercatat.
"Kemarin saya mendapatkan
laporan antara serapan gabah dan target masih sangat jauh. Serapan sekitar 9
ribu sedangkan target 24 ribu. Kami telah melakukan rapat dengan internal dan
mitra Maklon. Alhamdulillah, sekarang sudah sedikit teratasi," kata Egi.
(ptm)