DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Kepala Dinas Damkarmat Lampung
Selatan, M. Sefri Masdian, mendampingi pelatihan Anjing Pelacak K9 yang
diselenggarakan oleh Jaringan Satwa Indonesia-JAAN di halaman kantor area
parkir Damkarmat setempat, Selasa sore (14/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Sefri
Masdian, mengapresiasi serta mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Jaringan
Satwa Indonesia-JAAN.
Sefri mengatakan, kegiatan
tersebut sangat bermanfaat, mengingat Kabupaten Lampung Selatan merupakan pintu
gerbang Sumatera yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera, yang sering
menemukan kasus penyelundupan satwa yang dilindungi.
"Kami mengapresiasi dan
mendukung kegiatan ini. Terlebih kan seringkali kita dengar, petugas SKW III
Lampung BKSDA Bengkulu-Lampung, Badan Karantina Lampung dan KSKP Bakauheni
beserta K9-JSI yang beberapa kali menemukan penyelundupan satwa yang dilindungi
ketika diadakan operasi gabungan di pintu gerbang Pelabuhan Bakauheni,"
kata Sefri.
Sementara itu, Anggraini Puspa
Wardhani, Site Manager K9 Lampung bersama tim datang menggunakan kendaraan elf
K9 dengan membawa 4 anjing pelacak bernama K9-Sprockel ras Sprockel Spaniel, K9-Bailey ras Cocker
Spaniel, K9-Raju ras Labrador Mix Mallinoa
dan K9-Bibi ras Pointer.
Keempat anjing tersebut didatangkan dari Belanda. Namun, kesemua anjing tersebut sebelumnya sudah terlatih di daerah asal didatangkan.
Site Manager K9 Lampung yang
sering di sapa Rani tersebut menjelaskan, pelatihan harian sangat penting
dilakukan oleh anjing pelacak K9 guna meningkatkan kemampuan pelacakan dari
anjing K9.
Oleh karenanya, diperlukan
media dan tempat latihan yang bervariasi agar semakin fokus dan mahir dalam
tugasnya sebagai pahlawan satwa liar.
"Lokasi yang tenang dan
steril dari berbagai gangguan sangat penting dalam menentukan suksesnya
pelatihan anjing pelacak K9," jelas Rani.
Berdasarkan tinjauan dengan
survei, menurutnya salah satu lokasi yang tepat untuk pelatihan anjing pelacak
adalah halaman kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten
Lampung Selatan serta deretan kendaraan pemadam yang terparkir.
“Metode pelatihan adalah dengan
menyembunyikan objek sampel satwa liar di sela-sela kendaraan dan nantinya akan
dicari oleh anjing pelacak," tambah Rani.
Diketahui, lembaga non
pemerintah yang bergerak dalam bidang penyelamatan satwa di Indonesia ini telah
bekerja sama dengan SKW III Lampung BKSDA Bengkulu-Lampung, Badan Karantina
Lampung dan KSKP Bakauheni. (kmf)