DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan mobilitas masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung secara virtual, pada Senin (17/2/2025).
Rakor ini juga diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung Selatan melalui aplikasi zoom meeting dari Ruang Kepala Bagian Perekonomian, Kantor Bupati setempat.
"Tanggal 1 Maret 2025 kita sudah memasuki Ramadan dan kita akan menghadapi pekerjaan besar yaitu terjadi mobilitas yang sangat tinggi," ujar Tito Karnavian.

Dalam kesempatan itu, Tito Karnavian menyoroti sektor transportasi sebagai salah satu aspek utama yang perlu diperhatikan.
Hal ini dikarenakan, saat menjelang momentum Idul Fitri, mobilitas masyarakat cenderung meningkat secara signifikan. Jika tidak diatur dengan baik, kata Tito, hal itu dapat memicu lonjakan harga barang dan jasa, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap inflasi.
"Dalam kalender nasional, biasanya akan lebih ramai dibanding Nataru, sehingga butuh persiapan sejak dini. Karena mobilitas tinggi, pasti akan memerlukan manajemen dibidang transportasi, baik darat, laut, maupun udara," imbuhnya.
Lebih lanjut, Tito Karnavian juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta sektor swasta dalam menjaga stabilitas ekonomi selama periode libur Idul Fitri.
Melalui koordinasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman, tanpa harus menghadapi lonjakan harga yang dapat membebani perekonomian keluarga.
"Hari ini saya sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Arus Mudik Lebaran Tahun 2025 (1446 Hijriah), guna mendukung langkah-langkah manajemen menghadapi mobilitas masyarakat," kata Tito. (ptm)