DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda – Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia and the Philippines dan juga Paluma Nusantara menggelar Workshop Akhir Program Tangguh Siap yang telah dilaksanakan di Kabupaten Lampung Selatan sejak tiga tahu lalu.
Kegiatan yang dibuka Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Lampung Selatan, Intji Indriati, digelar di Aula PKK Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (3/10/2024).
Hadir juga dalam acara itu Pelaksana tugas (Plt) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Selatan, Nuri Maulida Pandu, serta sejumlah pejabat dilingkup Pemkab Lampung Selatan.
Direktur Regional ASB Indonesia, Chrysant Lily Kusumowardoyo menyampaikan, Program Tangguh Siap merupakan upaya yang digalakkan dalam meningkatkan ketangguhan di wilayah rawan bencana yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
Dirinya mengatakan, melalui program Tangguh Siap tersebut, kesadaran dan kesiapan masyarakat yang tinggal di kawasan bencana berhasil ditingkatkan. Yakni melalui upaya integrasi dan mitigasi risiko sosio-ekonomi dalam mekanisme dan program pembangunan daerah.
Menurut wanita yang biasa disapa Lily ini, untuk memaksimalkan dan mengembangkan program itu, dia berharap sinergitas antara pemerintah daerah dan juga masyarakat dapat terus dijalankan.
“Koordinasi itu harus terus kita jalankan. Sejauh ini, kita telah berhasil menggandeng kelompok perempuan dan juga kelompok penyandang disabilitas untuk mengoptimalkan program ini,” ujar Lily.
Sementara itu, Direktur Paluma Nusantara, Heni Asih, menyampaikan, jika program Tangguh Siap tersebut harus terus dilanjutkan dan dikembangkan sebagai bentuk ketangguhan masyarakat, baik tangguh dari segi perekonomian, pertanian, hingga pariwisatanya.
“Bersama-sama kita akan mengembangkan program ini. Kita harus terus berkoordinasi untuk maju bersama,” kata Heni Asih.
Menyikapi hal tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Intji Indriati, mendukung penuh dan mengapresiasi atas terselenggaranya program Tangguh Siap tersebut.
Intji mengatakan, jika program tersebut telah memberikan dampak nyata dalam menginterpretasikan upaya mitigasi risiko sosio-ekonomi, termasuk menguatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Kunjir dan Sukaraja di Kecamatan Rajabasa, serta Desa Suok di Kecamatan Sidomulyo.
“Tiga tahun sudah berjalan. Tentu saya berharap, program Tangguh Siap ini dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat kita terhadap bencana alam, terutama bagi komunitas rawan bencana, serta populasi berisiko, seperti perempuan dan penyandang disabilitas yang menjadi fokus utama dalam penyelamatan,” kata Intji Indriati.
Lebih lanjut Intji menyampaikan, jika workshop tersebut bisa menjadi platform untuk berbagi strategi dan inovasi yang dapat diimplementasikan dalam program pembangunan dibidang manajemen risiko, inklusi sosial, dan peningkatan pendapatan.
“Untuk itu, seluruh praktik baik yang telah berhasil diimplementasikan selama tiga tahun ini, bisa direplikasi di desa-desa lain nantinya,” imbuh Intji Indriati. (Abd)
Last modified: 03/10/2024