KALIANDA, Diskominfo Lamsel – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan (Lamsel), Nanang Ermanto menerima audiensi Forum Honorer K-2 (FHK2) Lamsel, di ruang kerjanya, Senin (5/11/2018).
Dalam pertemuan itu, Ketua FHK2 Lamsel, Setiawan menuturkan, kahadiran organisasinya tersebut, guna menjalin silaturahmi dengan pemimpinnya.
Selain itu, dia juga meminta dukungan pemerintah setempat, untuk dapat memperhatikan nasib 335 guru honorer, yang menurutnya jauh dari kata sejahtera.
“Gaji yang mereka terima selama ini jauh dari kata layak, padahal mereka telah mengabdi di Lampung Selatan sudah belasan tahun,” tutur Setiawan dihadapan Plt. Bupati Lamsel yang didampingi sejumlah Kepala OPD terkait.
Demikian halnya dengan keikutsertaan mereka dalam seleksi CPNSD Tahun 2018. Mengingat usia yang sudah diatas 35 tahun, tidak dapat lagi untuk mengikuti seleksi yang belum lama ini berjalan.
Sementara katanya, pemerintah pusat dalam membuat regulasi tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) masih dalam proses.
“Kami berharap, sambil menunggu regulasi PPPK, guru honorer dari K2 yang berjumlah 335 orang serta sekitar 100 orang K-2 yang bertugas di sekolah sebagai operator komputer, dapat dijadikan THLS Kabupaten Lampung Selatan, dan disamakan dengan K-2 dari tenaga teknis,” harap Setiawan.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Plt. Bupati Lamsel, Nanang Ermanto akan mengkaji dari berbagai aspek, baik aspek legal secara hukum maupun pertimbangan kemampuan keuangan daerah.
“Ini akan menjadi pertimbangan kita juga. Pemerintah daerah pasti memikirkan. Yang pasti, saya tidak akan menelantarkan guru-guru,” ujar Nanang.
Disamping itu, lamanya pengabdian yang dijalankan oleh para guru honorer, menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah Kabupaten Lamsel untuk mengakomodir keinginan para Honorer K-2 Lamsel.
“Sebelumnya saya juga sudah meminta kepada pemerintah pusat, agar seleksi CPNS jalur khusus honorer, tidak ada batasan usia. Tapi tampaknya pemerintah pusat punya pertimbangan lain. Tapi yang jelas, upaya saya itu sebagai bukti bahwa saya juga bersimpati terhadap nasib kalian,” kata Nanang.
Berdasrkan data yang diterima, jumlah tenaga honorer yang tersisa (belum diangkat sebagai PNS) di Lamsel berjumlah 988 orang, yang terdiri dari 335 Honorer K-2 Guru dan 653 orang Honorer K-2 tenaga Teknis. (kmf)
Last modified: 05/11/2018