Berita

gambar
Lihat Berita
Berita

Tiba Di Kecamatan Rajabasa, Pasar Murah Pemkab Lamsel Disambut Antusias Masyarakat

DISKOMINFO LAMSEL, Rajabasa - Kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) yang di gelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, kali ini tiba di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Kamis (15/08/2024) Kegiatan Pasar Murah selalu mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal itu terlihat dari tingginya antusias dan daya beli masyarakat di setiap lokasi pasar murah. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Lampung Selatan, Hendra Jaya, mengatakan, jika penyelenggaraan pasar murah kali ini, selain untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok, juga untuk menjaga tingkat daya beli masyarakat. “Alhamdulillah, hari ini titik ke-6 kita melaksanakan pasar murah di Kecamatan Rajabasa. Antusias masyarakat juga tinggi dan merasa terbantu,” ujar Hendra Jaya. Lebih lanjut Hendra Jaya mengatakan, gebrakan pasar murah ini juga untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang relatif lebih murah dan terjangkau. Pasar murah ini menawarkan berbagai produk pangan. Mulai dari beras, minyak, cabai, bawang, gula, telur, gas elpiji 3kg, dan beberapa komoditas lainnya. “gas kami hadirkan dari pertamina langsung dengan harga het, Karena memang yang kami sediakan bahan kebutuhan pokok, dan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” imbuhnya. Masyarakat pun mengaku sangat terbantu dengan hadirnya pasar murah.Seperti salah satu pembeli, Suyati (34), mengungkapkan, hadirnya pasar murah sangat membantu karena menyediakan bahan pokok dengan harga yang lebih murah. “Sangat membantu sekali karena harganya juga lebih murah dari harga di pasaran,” tutur Suyati. (sel) [..]

Dibuat oleh : R
gambar
Lihat Berita
Berita

Bupati Nanang Ermanto Serahkan Bantuan Bedah Rumah di Kecamatan Katibung

DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, menyerahkan bantuan bedah rumah tidak layak huni kepada Unarsih, warga Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kamis (15/8/2024). Rumah milik Unarsih tersebut menjadi perhatian pemerintah, setelah ditemukan fakta jika kondisi bangunannya sangat memprihatinkan. Atap bagian belakang rumah yang roboh, menyebabkan ruangan di area tersebut tidak dapat digunakan lagi. Dalam kesempatan itu, Nanang Ermanto menyampaikan bahwa program bedah rumah ini merupakan salah satu prioritas pemerintah daerah untuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas hidup. "Ini bantuan bedah senilai 20 juta rupiah, dana dari CSR Bank Lampung yang turut serta berkolaborasi dengan pemda, untuk membantu masyarakat yang rumahnya tak layak huni," ujarnya. Lebih lanjut, Nanang meminta agar rumah tersebut dibangun sesuai dengan standar rumah layak huni. Mulai dari perbaikan atap, dinding, lantai, serta fasilitas pendukung lainnya. Kemudian, agar proses pembangunan rumah cepat selesai, Nanang meminta agar aparatur desa bisa turut membantu, bergotong rotong bersama dengan masyarakat setempat. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan rumah milik Unarsih bisa segera kembali digunakan dengan kondisi yang baik dan layak untuk ditempati. "Pak Camat nanti sebagai koordinator. Proses pembangunannya saya minta agar semua bisa bergotong royong, mulai dari aparatur kecamatan, aparatur desa, hingga masyarakat setempat. Jadi cepat selesai," pinta Nanang. Sementara itu, penerima bantuan bedah rumah, Unarsih, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diberikan. "Alhamdulillah, terima kasih pak Nanang. Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Rumah kami alhamdulillah sekarang bisa diperbaiki," ungkap Unarsih dengan penuh haru. Usai menyerahkan bantuan bedah rumah, Bupati Lampung Selatan bersama rombongan meninjau proses pembangunan jalan di Desa Neglasari, Kecamatan Katibung. (ptm) [..]

Dibuat oleh : R
gambar
Lihat Berita
Berita

KOMPAK MASSE (Kelompok Peduli Kesehatan Anak Remaja Bebas Anemia Zat Besi)

1. INISIATOR UPTD Puskesmas Palas Kabupaten Lampung Selatan 2. BENTUK INOVASI Inovasi bentuk lainnya sesuai Bidang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Daerah 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Puskesmas Palas Kabupaten Lampung Selatan membuat kegiatan untuk menanggulangi masalah anemia pada remaja di wilayahnya maka kami membuat kegiatan inovasi Kelompok Peduli Kesehatan Anak Remaja Bebas Anemia Zat Besi di Desa Mekar Mulya disingkat menjadi (KOMPAK MASSE) sudah ditetapkan berdasarkan surat keputusan Bupati No. : B/184/V.02/HK/2022 tanggal 17 Januari 2022 tentang penetapan Inovasi dan Pelaksana Inovasi pada pemerintah daerah kabupaten lampung selatan. SK Bupati Penetapan Inovasi ini merupakan regulasi turunan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 17 dan pasal 23 peraturan Bupati Lampung Selatan No. 4.1. Tahun 2020 tentang Inovasi Daerah. Anemia pada remaja disebabkan karena kurangnya asupan zat gizi yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin, yaitu zat besi (Fe), vitamin C dan tembaga. Zat besi diperlukan untuk membentuk bagian heme dari hemoglobin, vitamin C juga merupakan unsur esensial untuk pembentukan hemoglobin dan tembaga diperlukan untuk absorpsi besi dari traktus gastrointestinal. Anemia ditandai dengan gejala letih, lesu, pucat, tidak bertenaga, kurang selera makan dan tangan dan kaki dingin. Gejala-gejala tersebut harus segera diatasi agar tidak menimbulkan dampak yang lebih serius terhadap kualitas sumber daya manusia.Dampak anemia pada remaja antara lain menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya tahan tubuh dan produktivitas kerja serta kebugaran yang menurun. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil. Salah satu cara untuk percepatan penurunan stunting adalah dilaksanakannya intervensi gizi spesifik yang terdapat pada 8.000 hari pertama kehidupan dimulai dari remaja putri yaitu dengan cara pemberian tablet tambah darah sebanyak 1 tablet satu minggu. Inovasi KOMPAK MASEE dilakukan dengan melakukan kegiatan posyandu remaja kegiatan yang menitikberatkan pada peran serta dan pemberdayaan remaja  dengan melibatkan setiap remaja dalam pelaksanaan posyandu remaja. Manfaat dilaksanakannya Inovasi Kompak Masse antara lain memperoleh pengetahuan  dan informasi kesehatan secara rutin, mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin, mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat, Aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja di wilayahnya. Posyandu remaja diselenggarakan dan digerakkan oleh kader posyandu remaja dengan bimbingan teknis dari puskesmas dan sector terkait. Kader posyandu remaja minimal berjumlah 5 orang untuk memenuhi 1 langkah kegiatan yang diselenggarakan kader remaja berusia 10-18 tahun dan belum pernah menikah. Langkah-langkah kegiatan yang diselenggrakan oleh kader posyandu sebagai berikut : Pendaftaran, berupa pengisian daftar hadir dan pengisian formulir daftar diri dan pengirian form. Pengukuran, berupa penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran lingkar lengan dan lingkar perut serta pengecekan anemia untuk remaja putri secara klinis. Kegiatan ini di lakukan oleh kader posyadnu remaja yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Pencatatan, yaitu melakukan pencatatan hasil pengukuran ke dalam buku register dan buku pemantauan kesehatan remaja. Pelayanan kesehatan, berupa konseling sesuai dengan permasalahan yang dialami remaja, pemberian tablet tambah darah, serta melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan jika diperlukan . kegiatan ini dilakukan oleh kader yang didampinngi oleh petugas kesehatan. KIE (komunikasi, informasi dan edukasi), berupa kegiatan sosialisasi kesehatan dan pengembangan keterampilan. Dilakukan oleh kader posyandu yang didampingi petugas kesehatan serta instansi dinas terkait sesuai dengan kebutuhan pengembangan talenta yang dimiliki remaja seperti misalnya dalam bidang seni, agama, olahraga, pertanian, dan pendidikan. 4. TUJUAN INOVASI Tujuan inovasi KOMPAK MASSE adalah untuk mencegah dan mengatasii kejadian anemia pada remaja putri dengan mendekatkan akses layanan kesehatan. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat yang diperoleh dari adanya Inovasi Kompak Masse adalah untuk : Bagi Remaja, yaitu: Memperoleh pengetahuan  dan informasi kesehatan secara rutin Mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin Mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat Aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja di wilayahnya Bagi keluarga dan masyarakat, yaitu: Pertumbuhan dan kondisi kesehatan anak terpantau setiap bulan Membantu keluarga dan masyarakat membentuk anak yang mampu berperilaku bersih dan sehat dan keterampilan social yang sehat Bagi petugas kesehatan, yaitu: Mendekatkan akses layanan kesehatan bagi remaja Membantu remaja dalam memecahkan masalah kesehatan sesuai dengan kebutuhan 6. HASIL INOVASI Hasil yang diharapkan dengan adanya ini adalah peningkatan kesadaran dan konsumsi zat besi pada remaja sehingga bebas anemia dan berdampak pada penurunan prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Palas Kabupaten Lampung Selatan. Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: KOMPAK MASSE (Kelompok Peduli Kesehatan Anak Remaja Bebas Anemia Zat Besi) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

SI-JETSKI (Siklus Jejaring Tuberkulosis Terkini)

1. INISIATOR UPTD Puskesmas Bumidaya 2. BENTUK INOVASI Inovasi Pelayanan Publik 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Dalam rangka menanggulangi tuberculosis PKM Bumidaya melakukan gebrakan yaitu berupa inovasi Si-JETSKI (siklus jejaring tuberkulosa terkini) bekerjasama dengan lintas program, lintas sektor, kader tuberculosis dan praktik bidan desa. Inovasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan penemuan dan pengendalian tuberculosis diwilayah kerja PKM Bumidaya. Tim Si-JETSKI akan turun kelokasi pasien terduga tuberculosis untuk melakukan identifikasi ulang, melakukan skrining terhadap keluarga yang kontak erat dengan pasien tuberculosis, melakukan edukasi serta penyuluhan tentang penyakit tuberculosis, yang selanjutnya ditatalaksana sesuai dengan alur pengobatan tuberculosis. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya Program Inovasi "SI-JETSKI" di Puskesmas Rawat Inap Bumidaya. Dalam Gerakan Berantas penyakit TB paru di Puskesmas Rawat Inap Bumidaya, Langkah – langkah yang dilakukan sebagai acuan pemegang program, yaitu: Penjaringan pasien Pelaporan terduga TB Pelaksanaan "jemput bola TB" Pencatatan terduga TB Pengiriman sample dahak TB Pengobatan TB Survey Kontak TB 4. TUJUAN INOVASI Tujuan inovasi Siklus Jejaring Tuberculosis Terkini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Rawat Inap Bumidaya. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat yang diperoleh dari adanya Inovasi Si-Jetski ini adalah untuk : a.) Bagi masyarakat Memberikan pengetahuan tentang penyakit tuberculosis dalam meningkatkan kepatuhan berobat pasien tuberculosis b.) Bagi Puskesmas Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Bumidaya Kabupaten Lampung Selatan Meningkatkan kasus baru baik suspect TBC maupun positif TBC Meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC c.) Bagi Stakeholder Meningkatnnya kualitas pelayanan yang diberikan akan menciptakan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah. 6. HASIL INOVASI Hasil yang diharapkan dengan adanya Inovasi Si-Jetski adalah capaian kasus baru tuberculosis dapat meluncur dengan capaian angka tertinggi dalam waktu singkat dan berkesinambungan sehingga dapat mengoptimalkan kinerja program, meningkatkan CNR (case notification rate), meningkatkan CDR (case detection rate) serta meningkatkan angka kesembuhan dan keberhasilan pengobatan TBC. Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: SI-JETSKI (Siklus Jejaring Tuberkulosis Terkini) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

PESAT RAJABASA (PEKAN SEHAT TERPADU DI UPT PUSKESMAS RI RAJABASA)

1. INISIATOR dr. Eduard - ASN pada UPT Puskesmas Rawat Inap Rajabasa 2. BENTUK INOVASI Inovasi Pelayanan Publik 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN UPTD Puskesmas Rajabasa menginisiasi inovasi Pekan Sehat Terpadu Rajabasa (PESAT Rajabasa), dan sudah dietapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor : B/184/V.02/HK/2022 tanggal 17 Januari 2022 tentang Penetapan Inovasi Dan Pelaksana Inovasi Pada Penierintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. SK Bupati Penetapan Inovasi ini merupakan regulasi turnan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 dan Pasal 23 Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 4.1. Tahun 2020 tentang Inovasi Daerah. Di era keterbukaan ini dan pasca pandemic covid 19, banyak masyarakat yang enggan untuk berkunjung ke pusat Kesehatan. Baik itu Puskesmas maupun praktek mandiri. Tentu hal ini menjadi dilema mendalam yang ada di masyarakat. Kebutuhan pelayanan Kesehatan yang tinggi diimbangi dengan pelayanan yang prima menjadikan Puskesmas primadona dimasyarakat. Kegiatan ini sebagai implementasi dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas sebagai Fasilitas Pelayanan kesehatan. serta adanya Upaya Kesehatan Masyarakat untuk menyelenggarakan upaya kegiatan memelihara dan meningkatkan Kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat salah satunya adalah mencegah stunting untuk menjadikan Lampung Selatan menuju zero stunting. PESAT pada hakikatnya adalah kegiatan berkesinambungan serta sinergi antar program dan sektor yang ada di Rajabasa. Untuk mewujudkan tercapainya pelayanan kesehatan dan cakupan program. Secara umum dalam melaksanakan kegiatan PESAT adalah dengan melakukan pemetaan potensi masalah Kesehatan dimasyarakat, kemudian melakukan kunjungan untuk desa dengan potensi masalah Kesehatan terbanyak. Kegiatan ini dilakukan bergilir ditiap desa untuk wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Rajabasa. Sasaran pada yang ditentukan dalam melaksanakan inovasi ini adalah seluruh masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Rajabasa.  4. TUJUAN INOVASI Tujuan dari dilaksanakannya Program Inovasi Pesat Rajabasa ini yaitu untuk mengetahui memetakan permasalahan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas RI Rajabasa serta terwujdunya masyarakat Sehat Mandiri Sejahtera dengan Semangat Gotong Royong. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat yang diperoleh dari adanya Inovasi Pesat Rajabasa adalah untuk : Pemetaan permasalahan kesehatan di wilayah kerja Deteksi dini pada penyakit tidak menular, dan potensi wabah Peningkatan Upaya Promotif Preventif dan Kuratif di wilayah kerja Akselerasi capaian program Pemberdayaan Masyarakat Sinergisitas antar program dan sektor terjalin. 6. HASIL INOVASI Hasil dari dilakukannya Inovasi pesat ini adalah semua penanggung jawab kegiatan dapat mengimplementasikan semua program kepada masyarakat di Desa sesuai dengan sasaran masing masing. salah satu contohnya adalah kunjungan balita risiko stunting diharapkan dengan kunjungan tersebut balita dengan risiko stunting dapat dipantau dengan baik. Kemudian program lainnya yang berhubungan dengan inovasi ini adalah kunjungan balita BGM dan stunting. pada kegiatan ini semua tenaga kesehatan juga dapat turun melakukan kunjungan rumah dengan berbagai masalah seperti kunjungan ODGJ, Kunjungan rumah sehat PHBS, Kunjungan Lingkungan Sehat dan kunjungan PHN. Selain itu juga dalam kegiatan ini dilakukan pemeriksaan makan dan minum yang di jual di warung yang ada disekitar Desa. Jadi dalam inovasi ini semua program dapat tercapai dan dapat mencegah adanya masalah-masalah kesehatan yang akan timbul. Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: PESAT RAJABASA (PEKAN SEHAT TERPADU DI UPT PUSKESMAS RI RAJABASA) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

INOVASI SECEPAT ULAR BERBISA

1. INISIATOR UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Lampung Selatan 2. BENTUK INOVASI Inovasi bentuk lainnya sesuai Bidang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Daerah 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Berdasarkan latar belakang masalah dan dengan memperhatikan peran dan fungsi pelayanan UKM Esensial maka dibuat program Inovasi SECEPAT ULAR BERBISA dengan sasaran Seluruh Masyarakat terutama Masyarakat berusia >15 tahun. Kegiatan ini dilakukan secara komprehensif yang terdiri dari skrining Kesehatan PTM dan penyuluhan Kesehatan lainnya. Dalam meningkatkan pencapaian kinerja puskesmas untuk hal pemberian dan pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat mengenai upaya pencegahan penyakit tdak menular (PTM), maka UPTD Puskesmas Tanjung Agung membuat inovasi pelayanan melalui Pemeriksaan  Skrining  oleh bidan desa di tiap posyandu wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung. Inovasi SECEPAT ULAR BERBISA dipilih sesuai dengan sasaran inovasi, yaitu seluruh Masyarakat terutama Masyarakat berusia ≥ 15 tahun-59 Tahun. Untuk melakukan kegiatan ini peran bidan desa yaitu menyebarkan linktr.ee di social media Puskesmas Tanjung Agung dan membuat form skrining PTM. linktr.ee disini dimaksud untuk pendaftaran peserta dan pengisian skrining PTM. Sedangkan Untuk form skrining PTM akan dibagikan pada peserta yang belum mengisi linktr.ee. Hasil akhir yang diharapkan dengan penggunaan inovasi ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada capaian skrining PTM sebelum dan sesudah dilakukannya kegiatan. Hal – hal yang akan dilakukan dalam proses pelaksanaan Inovasi SECEPAT ULAR BERBISA ini yaitu antara lain: Membentuk Tim Inovasi SECEPAT ULAR BERBISA yang dibantu dengan tim Penanggungjawab Inovasi Program. Menyusun dan mempersiapkan bahan dan materi (linktr.ee dan form skrining ptm) yang digunakan untuk sosialiasi dan advokasi di lokakarya , baik di lintas program dan lintas sektoral kepada bapak camat dan kepala desa. Melakukan koordinasi serta membangun komitmen dengan aparat desa, bidan desa, kader kesehatan, dan Penanggung jawab program PTM Menjadwalkan kegiatan Inovasi SECEPAT ULAR BERBISA Mensosialisasikan jadwal kegiatan Bekerjasama dengan kader kesehatan dalam pelaksanaannya sesuai jadwal kegiatan yang ada. Menginventarisasi peserta berdasarkan form pendaftaran offline dan online Linktr.ee Melakukan skrining Kesehatan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posyandu. Pengukuran tinggi badan Pengukuran  berat badan Pengukuran tensi darah Penguruan laboratorium Pengukuran anamnesa Melakukan edukasi Mempublikasikan seluruh aktifitas pekerjaan terkait dengan inovasi SECEPAT ULAR BERBISA di media social sebagai bentuk penyebarluasan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat Membuka ruang seluas-luasnya kepada seluruh Perangkat OPD dan masyarakat untuk berdialog dan diskusi terkait dengan pengembangan inovasi UPTD Puskesmas Tanjung Agung. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui kemajuan program dan mendeteksi masalah yang mungkin menghambat program Melakukan pencatatan dan pelaporan secara rutin 4. TUJUAN INOVASI Tujuan diciptakannya inovasi SEgera CEk PenyAkit Tidak menULAR BERsama BIdan deSA (SECEPAT ULAR BERBISA) ini untuk mengetahui adanya factor resiko PTM pada sasaran. Selain itu berguna untuk menemukan secara awal adanya kemungkinan seseorang terkena Penyakit Tidak Menular atau memiliki factor resiko. 5. MANFAAT INOVASI Dengan adanya inovasi SEgera CEk PenyAkit Tidak menULAR BERsama BIdan deSA (SECEPAT ULAR BERBISA) ini, maka terdapat beberapa manfaat yang diperoleh, yaitu: Meningkatkan pengetahuan Masyarakat Tentang Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular. Meningkatkan pengetahuan Masyarakat Tentang pengendalian Penyakit Tidak Menular. Meningkatkan capaian pelayanan Penyakit Tidak Menular. Meningkatkan Mutu UKM Essensial. 6. HASIL INOVASI Sebelum dilakukanya inovasi ini, masyarakat masih belum mengerti dan memahami tentang penyakit-penyakit tidak menular dan bagaimana cara mengetahui kondisi kesehatannya sendiri, sehingga penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penyakit tidak menular meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Tanjung Agung memberikan inovasi untuk menanggulangi masalah ini, pada inovasi ini memberdayakan bidan desa sebagai tenaga kesehatan yang melakukan screening awal di masyarakat yang berkaitan dengan penyakit-penyakit tidak menular. Setelah dijalankan program inovasi ini, diharapkan screening kesehatan di masyarakat semakin digencarkan dan tatalaksana awal penyakit masyarakat bisa dilaksanakan secara optimal.  Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: INOVASI SECEPAT ULAR BERBISA (SEgera CEk PenyAkit Tidak menULAR BERsama BIdan deSA) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

ATIKA CANTING (Ati, Telur, dan Ikan Cegah Anemia dan Stunting)

1. INISIATOR UPTD PUSKESMAS TANJUNG SARI NATAR 2. BENTUK INOVASI Inovasi Pelayanan Publik 3. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN Kejadian stunting bukanlah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba, namun kondisi akibat terjadinya mal nutrisi yang berlangsung dalam kurun waktu lama. Tidak bisa dipisahkan bahwa kondisi stunting ini berawal dari proses kehamilan yang mengalami kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan. Salah satu indikator kondisi ini adalah terjadinya anemia dan jenis anemia yang umum terjadi pada ibu hamil adalah anemia defisiensi besi (anemia karena kekurangan asupan zat besi). Data penelitian terhadap ibu hamil yang berkunjung ke Posyandu dan ke Puskesmas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Sari Natar yang meliputi Desa Tanjung Sari, Bumi Sari, Way Sari, Krawang Sari, dan Muara Putih pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2021 didapatkan hasil bahwa 37,9% ibu hamil mengalami anemia. Pada intervensi lanjutan, dari angka tersebut 50% merupakan anemia defisiensi besi. Menurut WHO (World Health Organization) bahwa angka kejadian lebih dari 20% merupakan masalah serius yang akan berdampak buruk dalam jangka panjang bila tidak teratasi. Pada masa kehamilan, kebutuhan zat besi mengalami peningkatan. Semakin bertambah usia kehamilan maka semakin bertambah pula kebutuhan zat besinya. Pada Trimester pertama, kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah. Trimester kedua kebutuhan zat besi ±5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg. Pada Trimester ketiga kebutuhan zat besi 5 mg/hari,) ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223 mg. Pemenuhan kebutuhan zat besi dari ibu hamil sering tidak terpenuhi, meskipun telah diberikan suplemen tablet tambah darah. Hal ini karena ibu hamil sering lalai dalam mengonsumsi tablet tambah darah dengan berbagai alasan, diantaranya : karena efek samping yang dirasakan (mual) dan juga karena sering lupa. Sehingga kecukupan zat besi menjadi tidak terpenuhi. Dengan tidak rutinnya ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah maka pemenuhan zat besi praktis hanya berasal dari makanan. Di antara makanan sebagai sumber zat besi yang mudah dan terjangkau untuk dapat dikonsumsi diantaranya adalah hati ayam, telur dan ikan. Kandungan zat besi pada hati ayam 10 mg/100 gr, kuning telur mencapai 0,9 mg dan ikan air tawar dapat mencapai 1,3 mg. Selain mudah untuk dikonsumsi, makanan ini juga mengandung nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin dan mineral. Berdasarkan hal tersebut, maka UPTD Puskesmas Tanjung Sari Natar menyampaikan usulan inovasi dengan nama ATIKA CANTING (Ati, Telur, dan Ikan Cegah Anemia dan Stunting) sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini. 4. TUJUAN INOVASI Salah satu upaya dalam rangka melakukan intervensi gizi terhadap masyarakat dan pemenuhan kecukupan asupan gizi untuk pencegahan anemia ibu hamil dan pencegahan stunting. 5. MANFAAT INOVASI Manfaat yang diperoleh dari adanya inovasi ini adalah untuk menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil sehingga mengurangi risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang janin dan anak yang dilahirkan menjadi stunting. 6. HASIL INOVASI Hasil yang diharapkan dengan adanya inovasi ini adalah peningkatan pengetahuan terkait anemia dan cara pencegahannya pada ibu hamil serta mengurangi prevalensi anemia pada ibu hamil dan sebagai upaya pencegahan stunting dimulai dari kehamilan. Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini: ATIKA CANTING (Ati, Telur, dan Ikan Cegah Anemia dan Stunting) [..]

Dibuat oleh : SN
gambar
Lihat Berita
Berita

Peringati Hari Pramuka ke-63, Kwarcab Gerakan Pramuka Lampung Selatan Gelar Apel Besar di Kecamatan Tanjung Sari

DISKOMINFO LAMSEL, Tanjung Sari- Dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-63, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Lampung Selatan menggelar apel besar di Lapangan Desa Mulyosari, Kecamatan Tanjung Sari, Rabu (14/8/2024). Dalam gelaran apel besar tersebut, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto, membacakan sambutan dari Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn.) Budi Waseso. Dalam sambutan tersebut, Winarni menyampaikan, jika Gerakan Pramuka di Indonesia menjadi wadah dalam mempersiapkan generasi muda yang selalu menjadi garda terdepan untuk membentuk anggota Pramuka yang berjiwa Pancasila, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Sesuai dengan tema Hari Pramuka tahun ini yaitu, Pramuka berjiwa Pancasila menjaga NKRI," ucap Winarni. Lebih lanjut Winarni menerangkan, jika saat ini Indonesia tengah dihadapkan dengan berbagai ancaman yang menerpa generasi muda. Pasalnya, akhir-akhir ini marak sekali terjadi aksi bullying , kasus narkoba, pornografi, judi online, hingga budaya asing yang telah menggerus semangat gotong royong dan nasionalisme anak bangsa. "Untuk itu, Gerakan Pramuka sangat tepat untuk menjadi wadah dalam memberikan pendidikan life skill, soft skill, hard skill, yang dilengkapi dengan kecerdasan spiritual, emosional, sosial intelektual, dan juga fisik," terangnya. Tidak hanya itu, sebagai organisasi pendidikan non-formal, Gerakan Pramuka juga aktif dalam bidang pengabdian masyarakat dengan melakukan perbantuan berbagai kebencanaan, terlibat pada tim SAR, juga melaksanakan bakti seperti bedah rumah di berbagai penjuru tanah air, penanaman pohon, dan lain-lain. "Perlu kita ketahui, Gerakan Pramuka juga turut andil dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan membuat Sekolah Pertanian Terpadu yang berkerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO)," imbuh Winarni. Sependapat dengan sambutan Ketua Kwarnas yang ia bacakan, Winarni juga menunjukkan, Jika Pemerintah Daerah Lampung Selatan juga telah mendukung dengan melaksanakan program-program yang serupa. "Kita ada bedah rumah dengan program Swasembada Rumahku. Kemudian ada juga Swasembada Lingkungan, upaya peningkatan ketahanan pangan melalui program K3, dan peningkatan ekonomi kerakyatan untuk masyarakat Lampung Selatan," jelas Winarni di akhir sambutannya. (Abd) [..]

Dibuat oleh : R
gambar
Lihat Berita
Berita

Kadis Kominfo Lampung Selatan Dukung Atlet PWI Dalam Ajang Powarnas XIV

DISKOMINFO LAMSEL, Bandar Lampung- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Lampung Selatan, Anasrullah S. Sos, M.M., mendukung penuh atlet Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) asal Lampung Selatan yang akan berlaga di Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Powarnas) XIV 2024. Hal tersebut diketahui saat Anasrullah menghadiri pelepasan kontingen PWI Lampung di Gedung Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Rabu (14/8/2024). Berdasarkan informasi yang dihimpun, atlet PWI Lampung Selatan akan bertarung dengan 4.000 atlet wartawan se-Indonesia pada Powarnas XIV yang akan digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tanggal 19—26 Agustus mendatang. “Semoga bisa membawa nama baik Lampung, khususnya Lampung Selatan. Kami dukung penuh semangat atlet PWI Lamsel,” kata Anas. Tidak hanya itu, Anas juga berpesan kepada para atlet untuk senantiasa menjunjung tinggi sportivitas dan menjaga kesehatan selama mengikuti Porwanas. “Tunjukkan semangat dan kekompakan sebagai satu tim, jadikan ini sebagai sarana untuk mempererat hubungan dengan rekan-rekan wartawan dari berbagai daerah. Kami semua akan selalu mendukung agar kontingen Lampung jadi yang terhebat,” ujarnya Diketahui atlet PWI yang berasal dari Lampung Selatan berjumlah 6 orang, terdiri dari 1 orang mengikuti cabang olahraga catur, 2 orang mengikuti futsal, 2 orang mengikuti domino, dan 1 orang mengikuti e-sports. (Sel) [..]

Dibuat oleh : R
gambar
Lihat Berita
Berita

Disnakertrans Lampung Selatan Gelar Pembinaan LPK Swasta dan BLK Komunitas

DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampung Selatan menggelar pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta dan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2024 di Aula Krakatau, Setdakab setempat, Rabu (14/8/2024). Kegiatan pembinaan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Anton Carmana, S.E. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampung Selatan, Badruzzaman, S.Sos., M.M., melaporkan, pembinaan diselenggarakan guna meningkatkan kapasitas LPK Swasta dan BLK Swasta, dalam memberikan pelatihan dan keterampilan kepada tenaga kerja. Dalam pembinaan ini, menghadirkan narasumber dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampung Selatan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTPSP) Lampung Selatan, dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung. "Pembinaan ini berikan kepada 45 LPK Swasta dan BLK Komunitas. Dengan rincian, 31 LPK Swasta dan 14 BLK Komunitas. Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan sinergi dan kualitas tenaga kerja di Lampung Selatan," ungkapnya. Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Anton Carmana, S.E., memberikan apresiasi atas terselenggaranya pembinaan tersebut. Dengan adanya pembinaan ini, Anton berharap, para LPK Swasta dan BLK Komunitas dapat optimal dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. "Kegiatan ini sangat relevan, saya berharap pelatihan seperti ini dapat terus dilakukan dan disesuaikan dengan dunia kerja," ujar Anton. Berdasarkan data dari Disnakertrans Lampung Selatan, sepanjang tahun 2023 jumlah 50 LPK Swasta dan 15 BLK Komunitas. Sementara, pada tahun 2024 terdapat terjadi peningkatan, dengan jumlah LPK Swasta terdapat 55 Lembaga dan 18 BLK Komunitas. (ptm) [..]

Dibuat oleh : R