DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda - Semangat kreativitas dan kemandirian terpancar dari para warga binaan Lapas Kelas IIA Kalianda. Bukan sekadar menjalani rutinitas harian, mereka kini dibekali keterampilan sulam tapis berkat Pelatihan Sulam Tapis Tahap ke-3 yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lampung Selatan, Rabu (16/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian
dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan memberikan bekal keterampilan
praktis bagi warga binaan sebelum kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIA
Kalianda, Beni Nurrahman, menyampaikan apresiasi atas dukungan Dekranasda dalam
menyukseskan program pelatihan ini.
“Terima kasih atas
terselenggaranya pelatihan tapis tahap ke-3 yang didukung penuh oleh Dekranasda
Lampung Selatan. Berkat kerja sama ini, kegiatan pembinaan di Lapas berjalan
dengan baik,” ujar Beni kepada Tim Diskominfo Lamsel.
Menurut Beni, pelatihan yang sudah berlangsung sejak 2023 ini digelar setahun sekali selama enam hari. Tiga hari pertama diisi dengan pendalaman teori dan praktik langsung, sementara tiga hari berikutnya warga binaan melanjutkan praktik mandiri dengan tetap diawasi instruktur.
Lebih jauh, Beni menegaskan
bahwa program ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022
tentang Pemasyarakatan, terutama dalam membangun sinergi pembinaan yang
produktif dan berkelanjutan.
“Kami ingin warga binaan
memiliki keahlian saat kembali ke masyarakat, salah satunya keterampilan
membuat tapis. Harapannya, mereka bisa mandiri dan membuka usaha,” tambahnya.
Sementara itu, instruktur sulam
tapis dari Dekranasda Lampung Selatan, Yulianti, mengaku bangga atas semangat
dan karya para peserta.
“Hasilnya bagus dan rapi. Sudah
banyak yang bisa membuat tas, sandal, peci, baju, dan produk lainnya. Bahkan,
30 warga binaan sudah mahir dan kini membantu melatih teman-teman mereka,”
ungkap Yulianti.
Tak hanya penyelenggara, warga
binaan pun merasa mendapat manfaat besar dari pelatihan ini.
“Terima kasih karena kami sudah
difasilitasi. Ini bekal kami saat kembali ke masyarakat setelah bebas,” ucap
salah satu warga binaan.
Pelatihan ini menjadi bukti
nyata bahwa pembinaan di dalam Lapas bukan hanya formalitas, tetapi wujud nyata
kepedulian dalam membentuk warga binaan yang produktif, berdaya, dan siap
kembali ke masyarakat dengan keterampilan unggulan khas daerah. (ptm-Kmf)