DISKOMINFO LAMSEL, Kalianda – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menunjukkan komitmennya dalam pengendalian inflasi dengan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang rutin digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dari ruang sidang utama Kemendagri, Senin (14/7/2025).

Rakor tersebut berlangsung secara virtual melalui zoom meeting dan disiarkan langsung lewat kanal YouTube Kemendagri RI. Dari Lampung Selatan, kegiatan diikuti langsung dari Ruang Kabag Perekonomian, Kantor Bupati Lampung Selatan, dengan melibatkan jajaran terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Dalam arahannya, Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, menegaskan pentingnya kecepatan dan ketepatan penyaluran bantuan serta langkah konkret untuk mengendalikan harga, khususnya pada komoditas pangan strategis seperti beras dan minyak goreng.

“Sudah dua hari ini kami bersama Bulog melakukan operasi pasar penyaluran beras SPHP. Kita harus bersama-sama memantau daerah prioritas agar penurunan harga benar-benar terjadi,” ujar Tomsi Tohir.


Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini, memaparkan data inflasi nasional per Juni 2025. Tercatat:

Inflasi bulanan (month-to-month) sebesar 0,19 persen

Inflasi tahunan (year-on-year) sebesar 1,87 persen

Inflasi semester pertama (Januari–Juni 2025) sebesar 1,38 persen

Pudji menjelaskan bahwa komponen harga bergejolak menyumbang inflasi tertinggi sebesar 0,77 persen, disusul harga diatur pemerintah (0,09 persen) dan komponen inti (0,07 persen). Sejak 2022, komponen ini tercatat lebih sering mengalami inflasi dibanding deflasi.

“Adapun komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di bulan Juni antara lain: Beras, Cabai rawit, Bawang merah, Tomat. Namun demikian, ada pula komoditas penyumbang deflasi, yakni cabai merah dan bawang putih,” ungkap Pudji.

Melalui rakor ini, Pemkab Lampung Selatan menegaskan tekadnya untuk terus aktif dalam mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas harga bahan pokok, dan menjamin pasokan pangan tetap aman bagi masyarakat. (ptm-Kmf)